Sebanyak 64 orang hilang di laut setelah kapal yang mereka tumpangi karam di lepas pantai selatan Italia pada hari Senin (17/6).
Badan-badan PBB mengatakan, kecelakaan kapal itu terjadi sekitar 200 kilometer di lepas pantai Calabria. Para penyintas mengatakan kapal nahas itu berangkat dari Turki pada 9 Juni lalu, namun terbakar dan kemudian terbalik. Sebelas orang berhasil diselamatkan dan dibawa ke pantai di kota Calabria.
Concetta Gioffré dari Palang Merah Italia mengatakan secara keseluruhan terdapat 12 orang yang berhasil diselamatkan, namun satu orang kemudian meninggal dunia.
“Mereka sangat menderita. Pinggul, kaki dan lengan mereka patah. Kepala mereka memar dan sebelas orang yang masih bertahan itu menderita luka bakar parah. Mereka yang memberitahu tentang ledakan di kapal sebelum tenggelam,” ujar Gioffré.
BACA JUGA: UNHCR: Pembatasan Baru AS Terhadap Pencari Suaka Mungkin Langgar Perlindungan InternasionalPenjaga Pantai Italia mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan dimulai setelah muncul seruan Mayday dari kapal Prancis. Kapal-kapal yang berlayar di daerah perbatasan Yunani dan Italia dikerahkan dalam operasi penyelamatan itu.
Pusat Koordinasi Penyelamatan Maritim Italia juga segera mengalihkan dua kapal dagang yang berlayar di dekat lokasi tersebut untuk membantu operasi penyelamatan itu. Demikian pula kapal-kapal dari Badan Perbatasan dan Penjaga Pantai Eropa Frontex.
Badan-badan PBB mengatakan 11 orang yang selamat dan 64 lainnya yang masih hilang di laut berasal dari Iran, Suriah dan Irak. Para penyintas dibawa ke pelabuhan Rocella Jonica di Calabria, di mana mereka diturunkan dan kemudian dirawat oleh petugas medis. [em/jm]