Kapal Migran Tenggelam Dekat Yunani, Sedikitnya 14 Tewas

Petugas penjaga pantai Yunani menyaksikan kapal perang NATO melintas di Laut Aegea, saat melakukan patroli, 17 Maret 2017.(Foto: dok).

Sebuah kapal yang tenggelam di lepas pantai sebuah pulau Yunani ketika menyelundupkan migran atau pengungsi telah menewaskan sedikitnya 14 orang, Sabtu (17/3), sementara operasi SAR sedang berjalan untuk menemukan lagi orang yang diyakini hilang.

Kapal kayu itu diyakini memuat kira-kira 21 orang ketika kapal itu tenggelam karena sebab yang belum jelas di lepas pantai pulau Agathonisi, Aegean timur, kata pengawal pantai. Tiga orang, dua perempuan dan seorang pria, berhasil berenang ke pantai dan memberitahu pihak berwenang.

Operasi SAR besar-besaran yang menggunakan pesawat terbang, angkatan laut dan pengawal pantai Yunani dan sebuah kapal dari badan perbatasan Eropa Frontex sedang menuju daerah itu.

Keenam mayat yang pertama ditemukan terdiri dari empat anak-anak, seorang pria dan seorang perempuan, sementara mayat delapan orang lagi baru ditemukan di sebelah tenggara Agathonisi, Sabtu pagi (17/3). Pengawal pantai belum mengemukakan rincian berapa banyak orang dewasa atau anak-anak.

Walaupun sudah ada persetujuan dua tahun antara Uni Eropa dan Turki yang bertujuan untuk menghentikan arus migran dan pengungsi ke Eropa yang menggunakan rute popular dari pantai Turki ke pulau-pulau Yunani di dekatnya, puluhan dan kadang-kadang ratusan orang terus melakukan perjalanan itu setiap pekan. Sebagian besar menyeberang dengan perahu karet yang dipompa dan tidak kuat atau dengan kapal-kapal lain yang tidak layak laut.

“Tragedi terbaru di Agathonisi menunjukkan dengan cara yang paling buruk dan menyedihkan bahwa nyawa manusia tidak boleh bergantung pada kepentingan penyelundup, dan juga pada kebijakan negara-negara,” kata Menteri Migrasi Dimitris Vitsas dalam pernyataan tertulis.

Vistas mengatakan bahwa sementara semua usaha sekarang dipusatkan pada operasi SAR,” sudah jelas bahwa solusinya adalah penyediaan langkah perlindungan manusia” dan penyediaan prosedur yang aman bagi pengungsi dan migran sementara menindak juga komplotan penyelundup. [gp]