Kapal yang mengangkut sedikitnya 200 orang pencari suaka, tenggelam sekitar 220 kilometer dari Utara Pulau Christmas hari Kamis (21/6).
Sebuah kapal yang mengangkut 200 orang pencari suaka terbalik di lepas pantai pulau Christmas, yang terpencil di Australia, dan pihak berwenang mengatakan, kemungkinan banyak di antara para penumpang telah tenggelam.
Kapal itu tenggelam sekitar 220 kilometer dari Utara Pulau Christmas hari Kamis. Para pejabat mengatakan, 40 orang terlihat dari pesawat militer Australia tampak berdiri di atas badan kapal yang terbalik.
Komisaris polisi negara bagian Australia Barat Karl O’Callaghan mengatakan laporan-laporan pendahuluan memperkirakan 75 orang diyakini telah tenggelam.
Para pejabat maritim Australia mengatakan tim SAR Indonesia membantu usaha pertolongan.
Para pejabat Dinas Keselamatan Kelautan Australia hari Jumat mengatakan, sekurang-kurangnya 109 orang telah diselamatkan. Mereka dibawa ke pusat penahanan di Pulau Christmas. Menteri Dalam Negeri Jason Clare mengatakan, ada peluang bahwa sebagian dari sekitar 90 orang yang hilang masih hidup. Menurutnya, sekitar 40 orang ditemukan di atas lambung yang terbalik dan lainnya berpegangan pada puing-puing sejauh tiga mil laut dari tempat kejadian.
Australia adalah tujuan utama bagi orang-orang yang melarikan diri dari negara-negara miskin yang dilanda perang, seperti Afghanistan, Irak dan Sri Lanka. Banyak di antara mereka memenuhi pusat-pusat penahan di Pulau Christmas dan daratan utama Australia.
Sekitar 50 pencari suaka tewas ketika kapal kayu mereka menabrak tebing karang pulau tersebut pada Desember 2010.
Kapal itu tenggelam sekitar 220 kilometer dari Utara Pulau Christmas hari Kamis. Para pejabat mengatakan, 40 orang terlihat dari pesawat militer Australia tampak berdiri di atas badan kapal yang terbalik.
Komisaris polisi negara bagian Australia Barat Karl O’Callaghan mengatakan laporan-laporan pendahuluan memperkirakan 75 orang diyakini telah tenggelam.
Para pejabat maritim Australia mengatakan tim SAR Indonesia membantu usaha pertolongan.
Para pejabat Dinas Keselamatan Kelautan Australia hari Jumat mengatakan, sekurang-kurangnya 109 orang telah diselamatkan. Mereka dibawa ke pusat penahanan di Pulau Christmas. Menteri Dalam Negeri Jason Clare mengatakan, ada peluang bahwa sebagian dari sekitar 90 orang yang hilang masih hidup. Menurutnya, sekitar 40 orang ditemukan di atas lambung yang terbalik dan lainnya berpegangan pada puing-puing sejauh tiga mil laut dari tempat kejadian.
Australia adalah tujuan utama bagi orang-orang yang melarikan diri dari negara-negara miskin yang dilanda perang, seperti Afghanistan, Irak dan Sri Lanka. Banyak di antara mereka memenuhi pusat-pusat penahan di Pulau Christmas dan daratan utama Australia.
Sekitar 50 pencari suaka tewas ketika kapal kayu mereka menabrak tebing karang pulau tersebut pada Desember 2010.