Kapal perusak milik Amerika Serikat menembak jatuh sejumlah pesawat nirawak pada Minggu (3/12), di saat mendukung pelayaran kapal dagang di Laut Merah yang menjadi target penyerangan yang datang dari wilayah Yaman, demikian disampaikan Pusat Komando AS (CENTCOM).
Pemberontak Houthi di Yaman yang didukung Iran, yang mengatakan bahwa mereka menarget dua dari sejumlah kapal tersebut, meluncurkan serangkaian serangan melalui pesawat nirawak dan rudal ke Israel dalam beberapa pekan terakhir dan telah membajak sebuah kapal kargo bulan lalu, namun serangan-serangan terakhir menandai peningkatan yang signifikan pada ancaman terhadap pelayaran di kawasan itu.
“Hari ini, ada empat serangan terhadap tiga kapal dagang terpisah yang beroperasi di perairan internasional di sisi selatan Laut Merah,” ujar CENTCOM dalam sebuah pernyataan.
Kapal perusak kelas Arleigh-Burke USS Carney merespon panggilan dari kapal-kapal itu dan menyediakan dukungan, dan menembak jatuh tiga pesawat nirawak yang mengarah ke kapal perang di siang hari, kata pernyataan itu.
USS Carney mendeteksi sebuah rudal ditembakkan dari kawasan yang dikontrol oleh Houthi di Yaman, mendarat di dekat kapal berbendera Bahama M/V Unity Explorer, sementara kapal kargo kemudian melaporkan kerusakan kecil dari rudal lain yang diluncurkan dari kawasan yang dikuasai pemberontak.
BACA JUGA: Lima Milisi Pro Iran Terbunuh di Irak dalam Sebuah SeranganSebuah kapal muatan curah berbendera Panama, M/V Number 9, melaporkan adanya kerusakan tetapi tdiak ada korban yang disebabkan oleh rudal dari Yaman, sementara kapal M/V Sophie II, yang juga mengibarkan bendera Panama, mengatakan bahwa mereka juga mengalami serangan tetapi tidak menderita kerugian yang berarti.
CENTCOM mengatakan, serangan-serangan itu mewakili sebuah "ancaman langsung terhadap perdagangan internasional dan keamanan maritim."
“Kami juga memiliki banyak alasan untuk mempercayai bahwa serangan-serangan ini, kendati diluncurkan oleh pemberontak Houthi di Yaman, sepenuhnya diaktifkan oleh Iran. Amerika Serikat akan mempertimbangkan semua respon yang tepat dalam koordinasi yang penuh dengan sekutu dan mitra-mitra internasionalnya,” tambah CENTCOM dalam laporannya.
Pemberontak Houthi mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap Unity Explorer dan Number 9 dalam sebuah pernyataan di akun media sosial sebelumnya pada hari itu. Mereka menyatakan bahwa kapal-kapal itu milik Israel dan serangan terhadap kapal-kapal dari negara itu akan terus berlanjut hingga serangan Israel terhadap saudara-saudara mereka yang tabah di Jalur Gaza dihentikan. [ns/rs]