Kapal Wisata Jepang Tenggelam, 10 Orang Dipastikan Tewas

  • Associated Press

Kapal nelayan melakukan operasi pencarian orang hilang di atas kapal wisata "Kazu 1", yang hilang sehari sebelumnya, di Laut Okhotsk dekat Shari, Subprefektur Okhotsk Hokkaido, Jepang, 24 April 2022. (JIJI PRESS / AFP)

Tim SAR mengatakan 10 orang yang dievakuasi pada hari Minggu (24/4) dari laut yang dingin dan pantai berbatu karang di taman nasional Jepang utara, dipastikan telah meninggal. Pernyataan itu disampaikan sehari setelah sebuah kapal wisata dengan 26 penumpang tenggelam di perairan yang bergelombang, memicu pertanyaan mengapa kapal itu diizinkan berlayar.

Pencarian untuk yang lain masih berlangsung setelah kapal mengirim panggilan darurat (SOS) pada Sabtu sore (23/4) yang mengatakan bahwa kapal itu tenggelam. Kapal itu berada di dekat Air Terjun Kashuni yang dikenal sebagai tempat yang sulit bagi kapal untuk bermanuver karena garis pantainya yang berbatu karang dan ombak yang kuat.

Kapal bernama Kazu 1 berbobot 19 ton itu berawak dua orang dan membawa 24 penumpang, termasuk dua anak, ketika mengalami masalah saat berlayar di lepas pantai barat Semenanjung Shiretoko. Penjaga pantai mengatakan 10 korban tewas, tujuh pria dan tiga wanita adalah orang dewasa.

Kementerian Perhubungan Jepang meluncurkan penyelidikan terhadap operator kapal, yang mengalami dua kecelakaan tahun lalu. Kementerian itu mengatakan sedang meneliti standar keselamatan dan keputusan untuk melakukan tur meskipun cuaca buruk pada hari Sabtu.

Sebuah helikopter melakukan pencarian orang hilang di atas kapal wisata "Kazu 1" di lepas pantai Semenanjung Shiretoko di Shari, Prefektur Hokkaido, Jepang, 24 April 2022. (Kyodo/via REUTERS)

Operator itu, Shiretoko Pleasure Cruise, telah diinstruksikan untuk mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keselamatannya menyusul kecelakaan sebelumnya ketika satu kapalnya kandas pada bulan Juni tanpa menyebabkan korban cedera, dan satu lagi pada bulan Mei, ketika tiga penumpang menderita luka ringan ketika kapal bertabrakan dengan sebuah benda.

“Kami akan menyelidiki secara menyeluruh apa yang menyebabkan situasi ini dan jenis pengawasan keselamatan apa saja yang diterapkan untuk memungkinkan tur guna mencegah kecelakaan lainnya,” kata Menteri Perhubungan Tetsuo Saito yang mengunjungi daerah itu hari Minggu kepada para wartawan.

Setelah pencarian intensif yang melibatkan enam kapal patroli, beberapa pesawat dan penyelam yang berlangsung sepanjang malam, tim penyelamat pada Minggu pagi menemukan empat korban di dekat ujung Semenanjung Shiretoko dan kemudian enam lagi di daerah yang sama, sekitar 14 kilometer arah utara dari tempat kapal itu mengirim panggilan darurat. Beberapa dari mereka diangkat dari laut, sementara yang lain hanyut ke pantai berbatu-batu.

Menurut situs web operator, tur itu berdurasi sekitar tiga jam dan menawarkan pemandangan pantai barat semenanjung yang indah dan kesempatan untuk melihat paus, lumba-lumba, dan beruang coklat. Taman nasional ini terdaftar sebagai situs Warisan Dunia UNESCO dan terkenal sebagai wilayah paling selatan untuk melihat es laut yang hanyut dari daerah Kutub Utara. [lt/ka]