Kapolri: 23 Orang Ditangkap Terkait Bom Gereja Makassar

Anggota Jihandak, Senin (29/3), memperlihatkan kantong plastik berisi sejumlah barang bukti yang dikumpulkan di sekitar lokasi ledakan bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu, 28 Maret 2021. (Foto: Yusuf Wahil/AP)

Pasca ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Hati Yesus Yang Maha Kudus di Makassar, Sulawesi Selatan, polisi berhasil menangkap puluhan orang yang berkaitan dengan ledakan tersebut. Salah seorangnya merupakan otak perakit bom tersebut.

Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, mengatakan polisi telah menangkap 23 orang yang berkaitan dengan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, yang terjadi pada Selasa (28/3) pekan lalu.

“Total sampai hari ada 23 orang dari tiga tempat tersebut,” kata Sigit, Rabu (31/3) malam.

Sigit memerinci, puluhan orang itu diamankan di tiga lokasi berbeda yakni Makassar, Jakarta, dan Bima. Polisi menangkap lima orang di Jakarta, dan lima lainnya di Bima. Tiga belas terduga teroris sebelumnya telah diamankan di Makassar, bahkan di antaranya merupakan otak perakit bom.

“Satu orang inisial W adalah pelaku otak perakit bom, ini sudah kami amankan,” sebutnya.

Saat ini polisi masih terus melakukan pengembangan terkait bom bunuh diri yang terjadi di Makassar.

“Usut sampai tuntas, dan informasi lebih lanjut akan kami informasikan,” pungkas Sigit.

Seperti diketahui, bom bunuh diri terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3) pagi. Dalam ledakan itu, polisi menyebut dua orang yang merupakan pasangan suami istri berinisial L dan YSF merupakan pelaku bom bunuh diri tersebut. Polisi juga mengatakan keduanya berafiliasi dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Sedikitnya 20 orang luka-luka dalam insiden yang terjadi pada Misa Minggu Palma seminggu menjelang Paskah. [aa/em]