Presiden Afghanistan Hamid Karzai hari Senin (9/7) mengecam keras eksekusi terhadap seorang perempuan muda di depan umum oleh kelompok militan Taliban.
Karzai menyebut tindakan di provinsi Parwan di bagian utara itu sebagai kejahatan yang keji dan tidak dapat dimaafkan, dan ia memerintahkan pihak berwenang untuk berupaya keras menangkap dan menghukum mereka yang bertanggungjawab.
Komandan pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, Jenderal John Allen, menyebut penembakan yang direkam dengan video itu sebagai kekejaman yang tidak terperi. Ia mengatakan berlanjutnya kekejaman Taliban terhadap warga sipil tak berdosa, khususnya kaum perempuan, harus dikutuk sekeras-kerasnya.
Para pejabat Parwan mengatakan eksekusi di depan umum itu terjadi bulan lalu.
Perempuan tadi dituduh terlibat hubungan asmara dengan dua anggota Taliban. Penduduk lelaki desa itu terdengar bersorak sorai dalam rekaman itu setelah perempuan tadi ditembak dalam jarak dekat. Sejumlah warga desa berseru “hiduplah mujahidin Afghanistan,” istilah yang mengacu pada Taliban.
Anggota parlemen Afghanistan Fawzia Kofi mengatakan kepada VOA bahwa meskipun korban memiliki hubungan seksual gelap dengan seorang lelaki, penembakan itu mengingkari haknya mendapatkan pembelaan dan persidangan yang adil.
Komandan pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, Jenderal John Allen, menyebut penembakan yang direkam dengan video itu sebagai kekejaman yang tidak terperi. Ia mengatakan berlanjutnya kekejaman Taliban terhadap warga sipil tak berdosa, khususnya kaum perempuan, harus dikutuk sekeras-kerasnya.
Para pejabat Parwan mengatakan eksekusi di depan umum itu terjadi bulan lalu.
Perempuan tadi dituduh terlibat hubungan asmara dengan dua anggota Taliban. Penduduk lelaki desa itu terdengar bersorak sorai dalam rekaman itu setelah perempuan tadi ditembak dalam jarak dekat. Sejumlah warga desa berseru “hiduplah mujahidin Afghanistan,” istilah yang mengacu pada Taliban.
Anggota parlemen Afghanistan Fawzia Kofi mengatakan kepada VOA bahwa meskipun korban memiliki hubungan seksual gelap dengan seorang lelaki, penembakan itu mengingkari haknya mendapatkan pembelaan dan persidangan yang adil.