Jumlah kasus virus corona melonjak di berbagai penjuru Australia, Rabu (29/12), seiring merebaknya wabah varian omicron. Situasi ini mendorong Perdana Menteri Scott Morrison menjadwalkan pertemuan kabinet darurat nasional.
Lonjakan itu juga mendorong keluarnya mandat baru terkait vaksin dan menyebabkan setidaknya satu negara bagian mengurangi operasi elektif.
Infeksi baru di Sydney dan daerah sekitarnya di negara bagian New South Wales meroket menjadi lebih dari 11.000, naik dari 6.000 sehari sebelumnya. Negara bagian Victoria juga melaporkan rekor 3.700 kasus, naik lebih dari 1.000 dari rekor sebelumnya yang ditetapkan pada Selasa (28/12).
Morrison mengatakan para pemimpin negara itu akan bertemu lebih cepat dari yang dijadwalkan pada Kamis (30/12).
''Seiring terus merebaknya omicron, kita akan melihat adanya tekanan lebih lanjut. Tetapi, negara-negara bagian dan teritori-teritori memiliki rencana untuk menghadapi tantangan itu,'' kata Morrison kepada wartawan. Ia mengatakan, ia berharap pertemuan itu akan membantu memberikan definisi yang lebih jelas tentang apa yang merupakan kontak dekat dan tes mana yang harus digunakan dalam keadaan yang berbeda ketika jumlah kasus membengkak.
Negara-negara bagian lain juga melaporkan jumlah yang melonjak, dengan lebih dari 1.500 infeksi baru di Queensland dan 1.400 infeksi baru di Australia Selatan. Sejumlah pejabat kesehatan Queensland mengatakan sekitar 80% kasus adalah varian omicron.
BACA JUGA: Negara Bagian Terpadat di Australia Laporkan Kematian Pertama Akibat OmicronNegara tetangga Australia, Selandia Baru, juga melaporkan kasus pertama kemungkinan paparan komunitas terhadap omicron, ketika seorang pelancong yang pulang dari perjalanan luar negeri dinyatakan positif setelah meninggalkan karantina. Namun, otoritas kesehatan mengatakan pelancong itu tidak dianggap sangat menular dan belum ada bukti penyebaran komunitas.
Australia Selatan mengumumkan akan membatasi operasi elektif dan memandatkan booster untuk petugas kesehatan garis depan. Menteri utamanya, Steven Marshall, mengatakan negara bagian itu tidak akan lagi melakukan tes penyaringan untuk perjalanan antarnegara bagian karena tidak memiliki kapasitas. [ab/ka]