Kasus Covid-19 Melonjak, Inggris Perketat Pembatasan

Orang-orang di The Thistleberry, Newcastle-under-Lyme, menyaksikan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berpidato di tengah pandemi virus corona (Covid-19), Staffordshire, Inggris, Senin, 12 Oktober 2020. (Foto: Reuters)

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Senin (12/10), memerintahkan pub di Liverpool untuk ditutup sebagai bagian dari strategi baru untuk mengatasi lonjakan kasus virus corona. Staf di tiga rumah sakit di seluruh negeri diberitahu untuk bersiap-siap menghadapi lonjakan jumlah pasien.

Kota di barat laut Inggris ini menjadi kota pertama yang ditetapkan "berisiko sangat tinggi" berdasarkan sistem tiga tingkat baru yang dirancang untuk menertibkan serangkaian peraturan pembatasan setempat yang rumit.

Johnson berbicara secara nasional untuk menjelaskan keputusan tersebut. Ia mengatakan angka-angka terbaru menunjukkan peringatan yang sangat mengkhawatirkan dan tindakan harus diambil sekarang juga.

Ia sebelumnya memberitahu anggota parlemen bahwa ia tidak bisa membiarkan Covid-19 "merajalela" dan beresiko meningkatkan jumlah kematian yang tertinggi di Eropa dengan hampir 43.000, melonjak lebih tinggi lagi.

"Ini bukan cara yang kita inginkan dalam menjalani hidup kita," pemimpin Konservatif yang sempat dirawat di rumah sakit karena virus corona pada April kepada parlemen. "Namun, ini adalah jalan sempit yang harus kita tempuh mempertaruhkan trauma sosial dan ekonomi akibat penutupan wilayah sepenuhnya dengan kerugian manusia dan ekonomi besar-besaran akibat epidemi yang tidak terkendali."

Pertemuan antar-rumah tangga akan dilarang untuk di dalam ruangan dan di taman pribadi sementara pub, bar, pusat kebugaran, dan kasino akan ditutup mulai Rabu (14/10) di Liverpool, yang berpenduduk sekitar 1,5 juta. Warga juga disarankan untuk tidak keluar masuk wilayah ini. [my/pp]