Kementerian Pendidikan Singapura, Sabtu (18/9), mengatakan sekolah dasar di negara tersebut akan beralih ke pembelajaran daring selama 10 hari menjelang ujian nasional. Kebijakan itu diambil ketika Singapura mengalami 935 kasus baru COVID-19 pada Jumat (17/9), tertinggi sejak April tahun lalu.
Siswa sekolah dasar kelas 1 hingga 5 akan beralih ke pembelajaran daring dari rumah, mulai 27 September hingga 6 Oktober.
Sedangkan siswa kelas 6 akan diliburkan selama beberapa hari mulai 25 September sebelum mengikuti ujian nasional untuk meminimalkan risiko penularan dan mengurangi jumlah siswa yang ditempatkan di karantina.
BACA JUGA: Angkatan Laut Indonesia dan Singapura Latihan Perang di Laut Natuna"Dengan mendekati ujian tertulis PSLE (ujian kelulusan), kami akan melakukan tindakan lebih lanjut untuk melindungi siswa yang belum memenuhi syarat secara medis untuk vaksinasi dan memberi orang tua dan siswa lebih tenang," kata Menteri Pendidikan Chan Chun Sing.
Lonjakan kasus COVID-19 baru-baru ini terjadi, setelah Singapura melakukan pelonggaran, mendorong negara itu untuk menunda pembukaan kegiatannya lebih lanjut. Lebih dari 80 persen populasinya telah divaksinasi COVID-19.
Singapura sedang mempertimbangkan untuk memvaksinasi anak-anak di bawah 12 tahun pada awal 2022. [ah]