Kasus Obesitas Melonjak Tajam di Seluruh Dunia

Sekitar 1,5 miliar orang dewasa atau 22 persen penduduk dunia mempunyai kelebihan berat badan.

Penelitian baru menyebutkan 1,5 miliar orang dewasa di dunia kelebihan berat badan dan setengah miliar orang lainnya kegemukan.

Para pakar kesehatan memperingatkan bahwa obesitas meningkat di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat dan Inggris.

Sebuah penelitian baru yang diterbitkan hari Jumat di jurnal kesehatan The Lancet menyebutkan 1,5 miliar orang dewasa kelebihan berat badan dan setengah miliar orang lainnya kegemukan.

Obesitas juga meningkat di kalangan anak-anak di seluruh dunia, di mana 170 juta anak dikategorikan kelebihan berat badan atau kegemukan.

Para peneliti menyatakan jika kecenderungan ini berlanjut, sekitar setengah dari kaum lelaki dan perempuan Amerika akan kegemukan pada tahun 2030.

Para pakar juga memprediksi bahwa di Inggris, tingkat obesitas akan meningkat pada periode yang sama dari 26 persen saat ini pada kaum lelaki dan perempuan, menjadi 48 persen pada lelaki dan 43 persen pada perempuan.

Mereka mengatakan, kenaikan ini kemungkinan akan menyebabkan peningkatan jumlah penderita diabetes, penyakit jantung, kanker dan berbagai penyakit lainnya, sehingga menambah biaya layanan kesehatan.

Menurut penelitian itu, di negara-negara berpenghasilan rendah, obesitas cenderung mempengaruhi orang dewasa berusia separuh baya, khususnya kaum perempuan di perkotaan dan kawasan makmur.

Di negara-negara berpenghasilan tinggi, obesitas mempengaruhi lelaki dan perempuan dari seluruh kelompok usia, tetapi proporsinya tidak seimbang pada kelompok masyarakat yang kurang beruntung.
Para ilmuwan mengatakan masalah obesitas dipicu oleh perubahan dalam sistem pangan global yang memproduksi lebih banyak bahan makanan olahan dan lebih terjangkau harganya daripada sebelumnya, dan oleh ekonomi pasar, yang memicu konsumsi berlebihan. Kenaikan konsumsi makanan juga seringkali disertai dengan meningkatnya gaya hidup lebih banyak duduk dan kurang berolahraga.

Para pakar kesehatan mendesak pemerintah negara-negara agar memimpin upaya mengatasi epidemi obesitas dengan intervensi kebijakan pada kelompok-kelompok masyarakat yang terimbas, seperti menetapkan pajak bagi makanan dan minuman tak sehat.