Media sosial seperti facebook, twitter, youtube dan situs-situs lainnya ikut dimanfaatkan dalam bulan Ramadan untuk berbagai hal.
Inilah salah satu fungsi media sosial yang kerap dimanfaatkan selama bulan Ramadan ini, yaitu untuk belajar mengaji. Pada bulan suci ini, umat Muslim memang dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an – atau bagi yang belum bisa, disarankan menjadikan bulan ini untuk mulai belajar membaca Al-Qur’an.
Jika dulu para orang tua mendatangkan guru mengaji khusus ke rumah atau memasukkan anak-anaknya ke pesantren, maka kini bisa belajar Al Qur’an melalui berbagai situs yang ada, antara lain www.belajar-membaca-alquran.com dan lain-lain. Bedanya, kita harus memicu semangat dan disiplin sendiri untuk belajar membaca Al Quran lewat situs-situs semacam ini.
Selain untuk membaca Al Quran, ada pula situs-situs yang digunakan sebagai pengingat atau timer – waktu untuk sahur, imsak, berbuka puasa dan adzan. Situs www.islamicfinder.org yang di luar bulan Ramadan digunakan untuk mengetahui jadwal sholat, maka selama bulan Ramadan juga digunakan untuk menjadi pengignat waktu sahur, imsak dan berbuka puasa.
Namun menurut Naila – seorang ibu warga negara Pakistan yang tinggal di Virginia dan dihubungi melalui telepon – media sosial yang paling sering dimanfaatkan saat bulan Ramadan adalah situs-situs yang menawarkan resep masakan khas hidangan bulan puasa dari negaranya.
“Meskipun saya tinggal di Amerika dan terbiasa mencicipi makanan Amerika, tetapi saya ingin sesekali anak-anak saya mencicipi makanan khas Pakistan. Ini saya temukan di situs myhalalkitchen,” ujar Naila.
Situs www.myhalalkitchen.com memang tidak saja menghadirkan resep hidangan halal dari negara-negara tertentu, tetapi juga menu selama satu bulan penuh, ratusan resep dari berbagai bahan pangan, daftar restoran-restoran halal yang ada pada suatu lokasi, acara khusus Ramadan seperti sahur atau berbuka puasa bersama yang dijadwalkan akan berlangsung, tips-tips tetap bugar kala berpuasa, bazaar dan pasar murah hingga kelas memasak khusus.
Naila menambahkan, “Saya suka membuka situs ini karena mengajarkan banyak hal pada saya. Tips-tipsnya juga sederhana untuk dipraktekkan. Kadangkala yang tidak pernah saya ketahui sebelumnya. Seperti soal memaksimalkan freezer kulkas kala kita menstok makanan di bulan puasa. Atau tips berkebun sehingga bisa punya stok sayur mayur sendiri”.
Berbeda dengan warga Muslim di negara-negara mayoritas berpenduduk Islam seperti di Mesir di mana sekolah libur dan toko-toko tutup pada siang hari dan baru buka pada malam hari, atau seperti di Indonesia yang dimanjakan dengan menu berbuka puasa di hampir setiap sudut kota, maka warga Muslim di Amerika harus punya strategi untuk tetap menghidupkan suasana Ramadan dalam keseharian mereka. Media sosial memudahkan warga Muslim di Amerika yang berjumlah 1,8 juta mewujudkan hal itu.
Jika dulu para orang tua mendatangkan guru mengaji khusus ke rumah atau memasukkan anak-anaknya ke pesantren, maka kini bisa belajar Al Qur’an melalui berbagai situs yang ada, antara lain www.belajar-membaca-alquran.com dan lain-lain. Bedanya, kita harus memicu semangat dan disiplin sendiri untuk belajar membaca Al Quran lewat situs-situs semacam ini.
Selain untuk membaca Al Quran, ada pula situs-situs yang digunakan sebagai pengingat atau timer – waktu untuk sahur, imsak, berbuka puasa dan adzan. Situs www.islamicfinder.org yang di luar bulan Ramadan digunakan untuk mengetahui jadwal sholat, maka selama bulan Ramadan juga digunakan untuk menjadi pengignat waktu sahur, imsak dan berbuka puasa.
Namun menurut Naila – seorang ibu warga negara Pakistan yang tinggal di Virginia dan dihubungi melalui telepon – media sosial yang paling sering dimanfaatkan saat bulan Ramadan adalah situs-situs yang menawarkan resep masakan khas hidangan bulan puasa dari negaranya.
“Meskipun saya tinggal di Amerika dan terbiasa mencicipi makanan Amerika, tetapi saya ingin sesekali anak-anak saya mencicipi makanan khas Pakistan. Ini saya temukan di situs myhalalkitchen,” ujar Naila.
Situs www.myhalalkitchen.com memang tidak saja menghadirkan resep hidangan halal dari negara-negara tertentu, tetapi juga menu selama satu bulan penuh, ratusan resep dari berbagai bahan pangan, daftar restoran-restoran halal yang ada pada suatu lokasi, acara khusus Ramadan seperti sahur atau berbuka puasa bersama yang dijadwalkan akan berlangsung, tips-tips tetap bugar kala berpuasa, bazaar dan pasar murah hingga kelas memasak khusus.
Naila menambahkan, “Saya suka membuka situs ini karena mengajarkan banyak hal pada saya. Tips-tipsnya juga sederhana untuk dipraktekkan. Kadangkala yang tidak pernah saya ketahui sebelumnya. Seperti soal memaksimalkan freezer kulkas kala kita menstok makanan di bulan puasa. Atau tips berkebun sehingga bisa punya stok sayur mayur sendiri”.
Berbeda dengan warga Muslim di negara-negara mayoritas berpenduduk Islam seperti di Mesir di mana sekolah libur dan toko-toko tutup pada siang hari dan baru buka pada malam hari, atau seperti di Indonesia yang dimanjakan dengan menu berbuka puasa di hampir setiap sudut kota, maka warga Muslim di Amerika harus punya strategi untuk tetap menghidupkan suasana Ramadan dalam keseharian mereka. Media sosial memudahkan warga Muslim di Amerika yang berjumlah 1,8 juta mewujudkan hal itu.