Kawan Penembak California Didakwa Lakukan Aksi Teroris

Sketsa gambar, Enrique Marquez saat tampil di pengadilan federal di Riverside, California hari Senin (21/12).

Enrique Marquez (24 tahun) menghadapi hukuman penjara sampai 50 tahun kalau dinyatakan bersalah atas semua tuduhan itu.

Dewan Juri Federal Amerika Rabu (30/12) mendakwa kawan dan tetangga yang membeli senjata-senjata api untuk pasangan yang membunuh 14 orang di California 2 Desember lalu dengan tuduhan melakukan aksi teroris.

Enrique Marquez menghadapi hukuman penjara sampai 50 tahun kalau dinyatakan bersalah atas semua tuduhan itu.

Tuduhan tersebut meliputi bersekongkol dengan teroris, berbohong mengenai pembelian senapan, dan penipuan imigrasi karena melakukan pernikahan palsu.

Marquez berumur 24 tahun ditahan tanpa uang jaminan dan akan tampil ke ruang sidang untuk kedua kalinya Januari 6.

Marquez membelisenjata-senjata api secara legal, yang digunakan oleh Syed Rizwan Farook dan istrinya yang kelahiran Pakistan, Tashfeen Malik, dalam pembantaian di California.

Para penyelidik mengatakan bahwa Marquez semula membeli senjata-senjata itu untuk digunakan dalam persekongkolan teroris di mana dia dan Farookmerencanakan akan melemparkan bom-bom pipa di kafetaria atau perpustakaan universitas pada tahun 2012, dan menembak para mahasiswa ketika mereka berusaha melarikan diri.

Keduanya juga merencanakan untuk menjatuhkan bom-bom di jalan raya California. Farook, kata jaksa, direncanakan akan berjalan dari mobil ke mobilketika lalu lintasmacet, dan menembaki orang-orang, sementara Marquez akan menembaki parapengemudi dan polisi dari sebuah bukit yang tidak jauh dari sana.

Mereka membatalkan rencana itu ketika para polisi menangkap para tersangka lain di California yang berencana pergi ke Afghanistan untuk membunuh tentara Amerika.

Marquez juga didakwa karena berbohong mengenai maksudnya membeli senjata, dan melakukan pernikahan palsu dengan seorang anggota keluarga besar Farook untuk membantu perempuan itu masuk ke Amerika.

Marquez adalah sahabat dan tetangga Farook di Riverside, California. Keduanya sering memperbaiki mobil-mobil tua dan berbicara tentang Islam.

Marquez telah masuk agama Islam, tetapi kemudian tampaknya kehilangan minat terhadap agama itu. Dia bekerja sebagai penjaga pintu di sebuah bar dan masuk ke klinik kesehatan mental secara sukarela setelah pembantaian itu.

Farook dan Malik membunuh 14 orang dan melukai 22 lainnya di sebuah kantor pemerintah di San Bernadino, sebelah timur kota Los Angeles, tanggal 2 Desember. Mereka juga meninggalkan sebuah bom pipa yang tidak meledak sebelum mereka melarikan diri dengan mobil ke Riverside yang tidak jauh dari sana. Mereka tewas dalam tembak-menembak dengan polisi. polisi menemukan ribuan butir peluru dan banyak bahan pembuatan bom di rumah mereka.

Pasangan itu tampaknya pengikut ISIS. FBI mengatakan, pasangan itu membuat janji dua tahun lalu untuk melancarkan serangan bahkan sebelum mereka bertemu dan menikah.

Tetapi masih belum ada bukti bahwa mereka adalah bagian dari kelompok teroris asing atau anggota sel teroris. [sp/ii]