Korea Utara pada Senin (4/10) mengatakan akan memulihkan saluran telepon atau hotline antar Korea yang terputus, namun mengimbau Korea Selatan untuk meningkatkan upayanya dalam memperbaiki hubungan antar kedua negara, demikian menurut laporan media Korea Utara Korean Central News Agency (KCNA).
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyampaikan kesediannya pekan lalu untuk mengaktifkan lagi hotline yang diputus oleh Korea Utara pada awal Agustus lalu. Pemutusan itu dilakukan sebagai bentuk protes atas latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS), beberapa hari setelah dibukanya hotline tersebut untuk pertama kalinya dalam satu tahun terakhir.
BACA JUGA: Korut Tuduh DK PBB Terapkan Standar Ganda soal Uji Coba RudalKantor berita resmi KCNA mengatakan sambungan itu akan dipulihkan pada Senin (4/10) pukul 9 pagi, tapi menyerukan Seoul untuk memenuhi "tugas-tugasnya" untuk memulihkan ikatan lintas batas, tanpa menjelaskan lebih detail.
Kim telah mendesak Korea Selatan untuk mengabaikan "delusi" mengenai apa yang disebut Seoul sebagai provokasi militer Korea Utara.
"Pihak otoritas Korea Selatan harus melakukan upaya positif untuk menempatkan ikatan utara-selatan di jalur yang tepat dan menyelesaikan tugas-tugas penting yang harus diprioritaskan untuk membuka prospek masa depan yang cerah di waktu yang akan datang," kata KCNA.
BACA JUGA: Presiden Moon Berjanji Tanggapi Keras Tiap Ancaman terhadap KorselKetegangan antara kedua negara telah meningkat sejak Korea Utara menutup hotline pada Agustus lalu. Korea Utara memperingatkan akan krisis keamanan yang terjadi dengan melakukan serangkaian uji coba terhadap rudal baru, termasuk rudal hipersonik, rudal anti-pesawat, dan rudal jelajah "strategis" yang berkemampuan nuklir. (vm/rs)