Penduduk kota pesisir di Pulau Fraser yang terdaftar sebagai warisan dunia di Australia, Minggu (6/12) dianjurkan untuk mengungsi ketika kebakaran hutan semakin mendekat.
Dipicu oleh sebuah api unggun ilegal tujuh minggu lalu, kobaran api menghitamkan separuh pulau yang terletak di lepas pantai timur laut Australia sekaligus menjadi bagian dari Great Barrier Reef. Fraser juga terkenal dengan hutan hujan tropisnya di kawasan bukit pasir dan sejumlah danau yang berada di pedalaman.
Penduduk Happy Valley agak lega setelah berkurangnya intensitas kobaran api pada Minggu sore, kata Komisaris Layanan Darurat negara bagian Queensland Greg Leach kepada Australian Broadcasting Corporation.
"Saat ini, kami tidak mengantisipasi kebakaran itu akan terjadi di pemukiman Happy Valley hari ini, namun kami akan terus berupaya keras," Leach menambahkan lebih lanjut.
BACA JUGA: Menjelang Musim Panas, Australia Hadapi Ancaman Badai dan BanjirSejumlah pejabat menyampaikan lebih dari 38 kendaraan dan 17 pesawat dan 90 petugas yang dikerahkan di Pulau Fraser, termasuk sebuah kapal tanker udara besar, berpangkalan di negara bagian itu selama musim kebakaran hutan tersebut dan kapal tanker lainnya sedang dalam perjalanan meninggalkan negara bagian New South Wales.
Layanan darurat mendesak warga Queensland untuk mengungsi pada Minggu sore.
Suhu yang sangat tinggi di seluruh Queensland pada minggu lalu menyebabkan kondisi kebakaran hutan memuncak dimana layanan darurat saat ini telah menangani 48 kebakaran, Leach menjelaskan.
Musim panas Australia tahun ini lebih panas dan lebih lama dibanding musim sebelumnya yang dijuluki "Musim Panas Kelam" oleh Perdana Menteri Scott Morrison akibat kebakaran hutan yang berkepanjangan dan besar serta melahap hampir 12 juta hektar dan menewaskan 33 warga serta diperkirakan 1 miliar hewan besar dan kecil. [mg/jm]