Laporan: Kebebasan Internet Menurun di Dunia

Para mahasiswa Korea Utara menggunakan internet di perpustakaan universitas Kim Il Sung, di Pyongyang (foto: dok).

Lembaga Freedom House merilis laporan hari Kamis (4/12) yang menyoroti kecenderungan semakin banyaknya sensor terhadap internet di seluruh dunia.

Sebuah laporan baru mengatakan, semakin banyak negara yang meningkatkan sensornya di internet dan meloloskan UU yang memungkinkan pengawasan lebih besar terhadap apa yang dilakukan dan dibicarakan seseorang di internet.

Lembaga Freedom House merilis laporan hari Kamis (4/12) yang berjudul "Freedom of the Net 2014"sebuah survei tahunan terhadap 65 pemerintah dan kebijakan-kebijakan mereka menyangkut penyensoran online. Survei itu juga mengamati jenis-jenis pengawasan elektronik yang dilakukan pemerintah dan bagaimana mereka menghukum warganya atas aktivitas online terlarang.

Laura Reed, analis riset Freedom House dan penulis bersama laporan itu mengatakan, “kemunduran paling dramatis terjadi di Rusia, Turki dan Ukraina.” Ia menambahkan bahwa Iran, Suriah dan China merupakan yang terburuk secara keseluruhan, sebagaimana laporan-laporan sebelumnya.

Dari 65 negara yang disurvei, 36 di antaranya memiliki skor kebebasan internet yang lebih rendah dari tahun sebelumnya, sementara hanya 12 yang memiliki skor kebebasan lebih tinggi.

Di antara negara-negara yang mencatat kemajuan dalam kebebasan internet adalah Myanmar, Tunisia, Kuba, dan India. Iran juga dianggap lebih baik – meski tidak signifikan, karena adanya sedikit pelonggaran sensor meskipun penulis laporan menyimpulkan bahwa Iran masih merupakan salah satu negara terburuk di dunia dalam hal pelanggaran kebebasan berekspresi dan privasi.