Laporan kelompok 'Reporter without Borders' hari Rabu (30/1) mengatakan, Burma merupakan satu dari sejumlah kecil titik cerah di Asia tahun lalu, dalam bidang kebebasan pers.
Kelompok hak asasi internasional Reporter Tanpa Tapal Batas mengatakan, Burma merupakan satu dari sejumlah kecil titik cerah di Asia tahun lalu, dalam bidang kebebasan pers.
Burma, yang semula adalah salah satu negara paling represif di Asia Tenggara, naik 18 peringkat dalam Indeks Kebebasan Pers yang dikeluarkan Reporter Tanpa Tapal Batas, berkat reformasi penyensoran dan pembebasan para tahanan politik.
Tetapi laporan yang dilansir hari Rabu itu mengatakan bahwa secara keseluruhan kebebasan pers telah menurun di Asia Pasifik, untuk tahun kedua berturut-turut.
Secara spesifik, dilaporkan bahwa tidak ada kemajuan di Korea Utara, Tiongkok, Vietnam dan Laos, yang semuanya dipimpin pemerintah otoriter, yang disebutnya ‘pemangsa kebebasan pers.’
Burma, yang semula adalah salah satu negara paling represif di Asia Tenggara, naik 18 peringkat dalam Indeks Kebebasan Pers yang dikeluarkan Reporter Tanpa Tapal Batas, berkat reformasi penyensoran dan pembebasan para tahanan politik.
Tetapi laporan yang dilansir hari Rabu itu mengatakan bahwa secara keseluruhan kebebasan pers telah menurun di Asia Pasifik, untuk tahun kedua berturut-turut.
Secara spesifik, dilaporkan bahwa tidak ada kemajuan di Korea Utara, Tiongkok, Vietnam dan Laos, yang semuanya dipimpin pemerintah otoriter, yang disebutnya ‘pemangsa kebebasan pers.’