Atlet Indonesia, Eko Yuli Irawan berhasil memenangkan medali pertama untuk kontingen Indonesia di Olimpiade London dengan meraih medali perunggu cabang angkat besi (30/7).
“Tugas sudah selesai. Medali sudah di tangan,” ujar Eko kepada reporter VOA Dhania Iman, Senin malam (30/7) waktu London.
Eko Yuli Irawan yang berusia 23 tahun memperoleh medali perunggu dalam pertandingan angkat besi untuk kategori 62 kilogram. “Perasaannya yang pasti deg-degan. Senang juga akhirnya bisa dapat medali. Masih bisa memberikan yang terbaik buat Indonesia,” katanya.
Keberhasilan Eko dalam mengangkat total 317 kilogram ini didapat dengan penuh perjuangan. Raut wajah Eko pun terlihat kesakitan saat mengangkat beban. Ini disebabkan oleh cedera yang dideritanya.
“Kendalanya memang selama persiapan untuk Olimpiade ini memang lagi mengalami cedera. Jadi di pertandingan ini juga termasuk sudah prestasi yang terbaik yang pernah saya raih,” ujar Eko. “Cederanya sudah dari awal tahun 2012 ini jadi persiapan selama enam bulan ke depan sini memang mengalami cedera di tulang keringnya. Lagi retak,” tambahnya.
Walaupun tidak berhasil mendapatkan medali emas, Eko cukup puas dengan prestasinya. “Yang pasti ke depannya harus lebih baik lagi,” ungkapnya.
Mengenai hadiah yang akan diperoleh, Eko mengatakan masih belum tahu. “Dapat apanya belum tahu. Yang pasti seperti sebelum kita berangkat ke Olimpiade kan ada (yang) menjanjikan dari pihak bank, kalau nggak salah dapat asuransi,” akunya.
Ikut bertanding dalam pesta olahraga ini cukup mengesankan bagi Eko. “Masih ada yang di atas kita. Dari sini bisa buat pembelajaran ke depannya supaya bisa lebih baik lagi,” katanya.
Setelah memenangkan medali di Olimpiade London tahun ini, Eko berharap cabang olahraga angkat besi di Indonesia bisa lebih maju lagi.
“Mudah-mudahan dari Olimpiade ini bisa menggugah pemerintah bahwasannya angkat besi juga berpeluang meraih medali di Olimpiade. Mudah-mudahan setelah ini angkat besi bisa dibantu dengan dana, juga dibantu dengan persiapan-persiapannya menuju Olimpiade 2016. Jadi jangan sampai persiapan untuk Olimpiade hanya setengah tahun. Kalau bisa setelah Olimpiade ini langsung dimulai untuk Olimpiade selanjutnya. Jadi prestasinya mungkin bisa jadi lebih dari perunggu atau perak,” demikian harapan peraih medali pertama Indonesia di Olimpiade London ini.
Eko Yuli Irawan yang berusia 23 tahun memperoleh medali perunggu dalam pertandingan angkat besi untuk kategori 62 kilogram. “Perasaannya yang pasti deg-degan. Senang juga akhirnya bisa dapat medali. Masih bisa memberikan yang terbaik buat Indonesia,” katanya.
Keberhasilan Eko dalam mengangkat total 317 kilogram ini didapat dengan penuh perjuangan. Raut wajah Eko pun terlihat kesakitan saat mengangkat beban. Ini disebabkan oleh cedera yang dideritanya.
“Kendalanya memang selama persiapan untuk Olimpiade ini memang lagi mengalami cedera. Jadi di pertandingan ini juga termasuk sudah prestasi yang terbaik yang pernah saya raih,” ujar Eko. “Cederanya sudah dari awal tahun 2012 ini jadi persiapan selama enam bulan ke depan sini memang mengalami cedera di tulang keringnya. Lagi retak,” tambahnya.
Mengenai hadiah yang akan diperoleh, Eko mengatakan masih belum tahu. “Dapat apanya belum tahu. Yang pasti seperti sebelum kita berangkat ke Olimpiade kan ada (yang) menjanjikan dari pihak bank, kalau nggak salah dapat asuransi,” akunya.
Ikut bertanding dalam pesta olahraga ini cukup mengesankan bagi Eko. “Masih ada yang di atas kita. Dari sini bisa buat pembelajaran ke depannya supaya bisa lebih baik lagi,” katanya.
Setelah memenangkan medali di Olimpiade London tahun ini, Eko berharap cabang olahraga angkat besi di Indonesia bisa lebih maju lagi.
“Mudah-mudahan dari Olimpiade ini bisa menggugah pemerintah bahwasannya angkat besi juga berpeluang meraih medali di Olimpiade. Mudah-mudahan setelah ini angkat besi bisa dibantu dengan dana, juga dibantu dengan persiapan-persiapannya menuju Olimpiade 2016. Jadi jangan sampai persiapan untuk Olimpiade hanya setengah tahun. Kalau bisa setelah Olimpiade ini langsung dimulai untuk Olimpiade selanjutnya. Jadi prestasinya mungkin bisa jadi lebih dari perunggu atau perak,” demikian harapan peraih medali pertama Indonesia di Olimpiade London ini.