Kebijakan Luar Negeri Obama vs. Romney

Dalam debat mengenai kebijakan luar ngeri, Barack Obama dan Mitt Romney sering kembali pada isu ekonomi domestik. (Foto: Dok)

Dalam kampanye yang fokus pada ekonomi AS, Barack Obama dan Mitt Romney kurang memberi perhatian pada isu internasional.
Bahkan dalam debat 22 Oktober, yang bertujuan untuk fokus pada kebijakan luar negeri, keduanya sering beralih pada ekonomi domestik.

Berikut adalah kebijakan kedua kandidat secara luas mengenai tantangan kebijakan luar negeri dan tempat-tempat yang bermasalah.

Afghanistan/Pakistan

Obama – Obama membanggakan pembunuhan Osama bin Laden pada 2011 di Pakistan sebagai kemenangan besar dalam upaya AS melawan terorisme. Ia mengatakan rencananya untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan dan mengalihkan tanggung jawab keamanan pada warga Afghan pada akhir 2013 akan “secara bertanggung jawab mengakhiri perang” di negara itu pada 2014.

Romney - Romney mengatakan penarikan pasukan AS pada 2013 akan membuat sekutu di Afghanistan ragu dan mendorong Taliban untuk tak sabar menanti pasukan AS keluar. Ia mengatakan akan memerintahkan evaluasi antara lembaga mengenai kehadiran AS di Afghanistan untuk menjamin bahwa penarikan didasarkan pada kondisi di lapangan namun masih dengan tujuan menyerahkan operasi tempur ke tentara Afghan pada akhir 2014.

Kebangkitan Arab/Suriah

Obama - Obama telah meningkatkan serangan udara jarak jauh di Yaman dan Somalia, namun mengatkan bahwa ia telah membangun kemitraan di wilayah ini untuk mendorong reformasi yang akan membantu memperkuat revolusi yang telah menyingkirkan para diktator di negara-negara Arab utama. Di Suriah, Obama mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk “mendorong kepemimpinan yang moderat di Suriah dan transisi yang efektif sehingga Presiden Bashar al-Assad bisa diturunkan.”

Romney – Romney menawarkan rencana tiga bagian untuk Sariah termasuk merendahkan Assad melalui sanksi dan penolakan inisiatif diplomatik yang mengijinkan Assad untuk tinggal, bekerja dengan para kelompok terasing dan negara tetangga untuk mengamankan persediaan senjata pemusnah masal di negara itu dan memfasilitasi senjata untuk pasukan oposisi Suriah yang “bertanggung jawab.”

Romney juga mengatakan ia akan memastikan Mesir, dengan penduduk 80 juta, tetap menjadi sekutu AS yang mempertahankan perdamaian dengan Israel dan berkontribusi pada stabilitas regional, namun dengan syarat tata kelola yang baik terhadap bantuan AS di Kairo.

Tiongkok

Obama – Obama menyanggah tuduhan Romney bahwa ia lemah terhadap Tiongkok dengan menunjukkan bahwa pemerintahannya telah mengajukan delapan keluhan terhadap praktik perdagangan Tiongkok ke Organisasi Perdagangan Dunia, lebih dari yang dilakukan oleh pendahulunya, George W. Bush.

Obama, dengan kebijakan “menyeimbankan kembali” kehadiran AS di Asia, telah meningkatkan hubungan diplomatik dan militer di wilayah ini untuk membendung kebangkitan Tiongkok. Ia telah mencoba mengesampingkan perbedaan untuk bekerja sama dalam isu global seperti pembatasan nuklir dan perubahan iklim.

Romney - Romney telah bersumpah akan menyebut Tiongkok manipulator mata uang dalam hari pertamanya di Gedung Putih untuk menekan Beijing mengakhiri kebijakan nilai yuan yang rendah yang menurut banyak ekonom memberikan Tiongkok keuntungan perdagangan dan melukai industri manufaktur di AS.

Dalam situs kampanyenya, Romney fokus pada dimensi keamanan dalam kebangkitan Tiongkok, termasuk pembangunan militer yang cepat dan tekanan Tiongkok pada negara tetangga terkait klaim teritorial. Ia mendesak AS dan sekutunya untuk memperkuat militer dan keamanan serta kerja sama ekonomi.

Iran

Obama - Obama secara progresif memperketat sanksi terhadap Iran supaya negara itu menghentikan program nuklir yang diyakini untuk membuat bom atom. Ia tidak menyangkal penggunaan pasukan sebagai langkah akhir untuk menghentikan Iran dan ia mengatakan tidak akan membiarkan Iran menghambat dengan diplomasi yang mengambang.

Romney - Romney mengatakan akan menghentikan upaya senjata nuklir Iran lewat opsi militer yang “sangat, sangat kredibel”, latihan militer dengan sekutu regional, memperketat sanksi ekonomi dan upaya diplomatik untuk mengisolasi Iran, mendukung pihak oposisi Iran dan memperkuant sistem pertahanan misil AS.
Israel

Obama - Obama menolak keluhan bahwa kegagalannya mengunjungi Israel selama masa kepresidenan dan ketegangan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait kebijakan pemukiman Israel telah menyebabkan hubungan kedua sekutu lama itu memburuk. Ia menyoroti kerja sama keamanan yang meningkat termasuk latihan militer gabungan, dukungan keamanan misil dan koordinasi terkait Iran.

Romney - Romney mengatakan Obama telah mengisolasi Israel dan membuat Palestina lebih tak kenal kompromi dalam negosiasi. Ia bersumpah akan membantu Israel mempertahankan keuntungan militer strategisnya dan bekerja sama untuk memperbaiki hubungan buruk Israel dengan Turki dan Mesir, serta membendung kebijakan anti-Israel di kedua negara tersebut.

Rusia

Obama - Obama memperbaiki hubungan AS-Rusia pada 2009 dengan membantu sejumlah sektor seperti pengurangan senjata dan perdagangan, termasuk menyelesaikan usaha Rusia masuk WTO.

Romney – Romney mengatakan akan mendorong Rusia mengurangi agresinya dan mempromosikan reformasi politik dan ekonomi. Ia akan bekerja dengan negara-negara Eropa untuk mengurangi kebergantungan terhadap energi Rusia dan merengkuh masyarakat sipil Rusia.

Militer AS

Obama – Obama mengatakan pengurangan anggaran militer diperlukan dalam krisis ekonomi, namun Demokrat berkomitmen untuk memperkuat militer untuk menjamin kepemimpinan global AS dan keamanan nasional. Obama ingin meraih “pembangunan banga di dalam negeri” dengan dana dari pemotongan anggaran militer dan mengurangi perang di Irak dan Afghanistan.

Romney - Romney tidak akan memotong anggaran militer dan mengatakan bahwa anggaran keamanan utama tidak akan kurang dari 4 persen PDB. Ia ingin meningkatkan pembuatan kapal Angkatan Laut dari sembilan kapal per tahun menjadi sekitar 15 per tahun serta mencapai “sistem keamanan balistik misil nasional yang dinamis dan berlapis.” Ia akan mencari dana dengan memotong anggaran pembelian senjata dan mengurangi birokrasi sipil di Pentagon. (Reuters/Paul Eckert)