Garda Pantai Filipina menyelamatkan 67 orang dari sebuah kapal feri yang menabrak sebuah benda terapung pada hari Kamis (3/8) di lepas pantai sebuah provinsi di wilayah timur laut, kata sejumlah pejabat negara itu.
Kapal bernama Jovelle Express 3 itu tidak tenggelam, namun air mulai menggenangi kapal tersebut.
Ini merupakan kecelakaan feri kedua yang melanda negara itu dalam seminggu.
Seorang penumpang kapal itu berhasil menghubungi stasiun Garda Pantai untuk meminta bantuan ketika kapal tersebut rusak setelah menabrak, sekitar tengah hari di pulau Polillo di provinsi Quezon, kata penjaga pantai. Benda terapung itu sendiri belum dipastikan berapa besarnya, dan asal muasalnya.
Seluruh 60 penumpang dan tujuh awak Jovele Express 3 dibawa ke Polillo dan kini sedang menunggu sebuah kapal lain yang akan membawa mereka ke tujuan mereka di Quezon.
Pekan lalu, sedikitnya 27 orang tewas setelah sebuah kapal feri yang penuh sesak terbalik di Laguna de Bay beberapa menit setelah meninggalkan kota Binangonan di tenggara ibu kota, Manila.
Angin kencang menerpa kapal itu sehingga memicu kepanikan di antara penumpang. Banyak penumpang pindah dari satu sisi ke sisi lain kapal itu sehingga menyebabkan kapal tersebut terbalik.
Lebih dari 40 penumpang dan awak lainnya di feri Aya Express itu berhasil diselamatkan, kata Garda Pantai Filipina.
Tuntutan pidana telah diajukan terhadap nakhoda kapal berlambung kayu itu, dua awaknya, pemilik dan seorang petugas penjaga pantai yang membiarkan feri yang kelebihan muatan itu berlayar.
Nakhoda mengakui bahwa ia tahu feri itu melebihi kapasitas tetapi mengatakan kepada pihak berwenang bahwa ia tidak dapat meyakinkan sejumlah penumpang untuk turun demi mengurangi beban, kata petugas garda pantai.
Kecelakaan laut biasa terjadi di Filipina karena seringnya badai, kapal yang tidak dirawat dengan baik, penumpang berlebihan, dan penegakan peraturan keselamatan yang lemah.
Pada bulan Desember 1987, kapal feri Dona Paz tenggelam setelah bertabrakan dengan sebuah kapal tanker bahan bakar, menewaskan lebih dari 4.300 orang. Kecelakaan itu merupakan bencana maritim terburuk di dunia pada zaman modern. [ab/uh]