Marina Smith sudah meninggal dunia. Namun, suaranya terdengar di sela-sela acara pemakamannya di Inggris. Ia menjawab pertanyaan seorang cucunya mengenai seperti apa kampung halamannya.
Meninggal pada usia 87 tahun, Marina bisa menjawab berbagai pertanyaan sanak kerabatnya mengenai dirinya. Semua itu berkat StoryFile Life, sebuah perangkat kecerdasan buatan yang dikembangkan anaknya, Dr Stephen Smith, bersama istrinya.
Your browser doesn’t support HTML5
Jauh sebelum Marina menutup mata untuk selamanya, anaknya itu mengajukan puluhan, atau bahkan ratusan pertanyaan yang direkam dalam alat tesebut, dan bisa ditampilkan kembali sesuai pertanyaan yang diajukan.
“StoryFile tidak mengubah jawaban atas pertanyaan, kami tidak mengeditnya, kami tidak memanipulasinya, kami tidak memalsukannya. Apa yang kami coba katakan adalah, ini adalah dirimu yang asli. Ini adalah video yang Anda buat, dan sekarang Anda membuatnya. Video ini dapat diakses untuk percakapan masa depan,” jelasnya.
Stephen Smith mengatakan, kecerdasan buatan bisa membantu keluarga membangun ikatan yang kuat dengan leluhur mereka. “Setiap kisah hidup kita penting bagi generasi setelah kita... bagi mereka pada 50 tahun, 100 tahun dari sekarang. Cucu, cicit atau generasi setelahnya ingin tahu siapa Anda, dari mana Anda datang, apa yang Anda yakini, apa yang Anda lakukan dengan hidup Anda,” lanjutnya.
Stephen Smith mengakui, idenya muncul dari keinginan banyak sejarawan untuk menciptakan interaksi antara orang-orang masa kini dan para saksi sejarah, seperti para penyintas tragedi serangan teroris 11 September 2001 atau holokos.
StoryFile Life tersedia untuk umum. Siapapun bisa mengaksesnya untuk keperluan di kemudian hari dengan hanya membayar $48. [ab/uh]