Kedatangan Pengungsi ke Amerika Masih Rendah

ARSIP – Seorang pria yang hanya menyebutkan namanya sebagai Ariel asal Honduras, menerima gambar Santo Yudas Thadeus dari seorang wanita sebelum menyebrang ke Amerika Serikat, 19 Maret 2019, Tijuana, Meksiko (foto: AP Photo/Gregory Bull)

Pada pertengahan tahun fiskal, Amerika masih berada pada jalurnya untuk memukimkan jumlah pengungsi terendah dalam sejarah program ini.

Menurut statistik Departemen Luar Negeri AS, mulai dari awal Oktober hingga akhir Maret, 12.151 pengungsi datang ke AS, terutama dari tiga negara: Republik Demokratik Kongo (48 persen), Birma (17 persen), dan Ukraina (13 persen).

Pada musim gugur yang lalu, Presiden Donald Trump menetapkan batas maksimum pengungsi untuk tahun anggaran 2019 sebanyak 30.000 jumlah terkecil dalam hampir empat dekade, sejak Kongres meloloskan Undang-Undang Pengungsi tahun 1980.

Pada tingkat kedatangan saat ini - sekitar 2.025 per bulan, Amerika akan jauh di bawah batas tahun ini, meskipun mungkin sedikit melampaui kedatangan tahun lalu.

Analisis VOA mengenai data kedatangan pengungsi juga menunjukkan AS terus menerima lebih banyak pengungsi Kristen (81 persen) pada tahun fiskal ini, dibandingkan dengan kecenderungan sebelum Presiden Donald Trump berkuasa. Selama periode enam bulan yang sama, sekitar 15 persen pengungsi yang datang adalah Muslim.

Data Departemen Luar Negeri yang diperbarui setiap hari dan mencakup informasi demografis seperti gender dan agama menunjukkan semakin lebarnya kesenjangan antar agama. [my]