Kedutaan Amerika di Pakistan mengudarakan iklan layanan masyarakat melalui televisi Pakistan yang menunjukkan Presiden Barack Obama mengutuk video anti-Islam yang telah menyulut protes Muslim di seluruh dunia.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan kedutaan tersebut mengeluarkan dana sebesar US$70,000 untuk menayangkan iklan berdurasi 30 detik itu, dimana Presiden berbicara mengenai sejarah toleransi beragama di Amerika. Dalam iklan tersebut, Menteri Luar Negeri Clinton juga muncul dengan mengatakan pemerintah Amerika tidak mempunyai hubungan apapun dengan video yang menghina Nabi Muhammad itu.
Video internet itu diproduksi dengan biaya rendah oleh seorang pembuat film anti-Islam di Kalifornia. Video itu pertama menyulut protes pekan lalu di Kairo dan kota Libya Benghazi, dimana Dutabesar Amerika J. Christopher Stevens dan tiga orang staff kedutaan tewas. Sejak itu, protes anti-Amerika telah menjalar hingga Indonesia.
Di tempat lain hari Kamis, polisi bentrok dengan demonstran di ibukota Pakistan, Islamabad, ketika massa 1000 mahasiswa berusaha mencapai kawasan yang dikelilingi tembok di ibukota itu dimana terdapat kedutaan-kedutaan asing dan kantor-kantor pemerintah.
Seorang wartawan VOA di Lahore, kota kedua Pakistan, mengatakan mahasiswa juga berkumpul disana untuk mengutuk Amerika Serikat. Protes serupa pecah di Afghanistan dan Iran.
Video internet itu diproduksi dengan biaya rendah oleh seorang pembuat film anti-Islam di Kalifornia. Video itu pertama menyulut protes pekan lalu di Kairo dan kota Libya Benghazi, dimana Dutabesar Amerika J. Christopher Stevens dan tiga orang staff kedutaan tewas. Sejak itu, protes anti-Amerika telah menjalar hingga Indonesia.
Di tempat lain hari Kamis, polisi bentrok dengan demonstran di ibukota Pakistan, Islamabad, ketika massa 1000 mahasiswa berusaha mencapai kawasan yang dikelilingi tembok di ibukota itu dimana terdapat kedutaan-kedutaan asing dan kantor-kantor pemerintah.
Seorang wartawan VOA di Lahore, kota kedua Pakistan, mengatakan mahasiswa juga berkumpul disana untuk mengutuk Amerika Serikat. Protes serupa pecah di Afghanistan dan Iran.