Kekerasan Mereda di Vietnam dalam Aksi Kerusuhan Anti-China

Regu pemadam kebakaran beristirahat di dekat sebuah pabrik sepatu milik China di Propinsi Binh Duong, Vietnam selatan14/5/2014.

Situasi di Vietnam telah mereda menyusul protes disertai kekerasan selama beberapa hari terhadap keputusan China menempatkan anjungan minyak di perairan Laut Cina Selatan yang disengketakan.
Lewat pesan singkat SMS yang dikirim ke jutaan pengguna ponsel hari Jumat, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung memperingatkan para pengunjuk rasa agar jangan sampai melakukan aksi yang melanggar hukum sewaktu berdemonstrasi. SMS itu mengutipnya mengatakan, “elemen-elemen jahat jangan dibiarkan memicu aksi-aksi ekstremis yang membahayakan kepentingan dan citra negara.”

Kerusuhan di seluruh negara itu pekan ini menyebabkan sedikitnya seorang pekerja China tewas dan 149 lainnya terluka. Belasan pabrik menjadi sasaran amukan massa, termasuk pabrik milik bisnis Taiwan dan Korea. Berbagai laporan media milik pemerintah mengatakan ratusan orang telah ditangkap terkait kekerasan itu.

Kapal-kapal China dan Vietnam telah berkonfrontasi sejak China menempatkan sebuah anjungan minyak bulan lalu di bagian Laut Cina Selatan yang diklaim Vietnam bagian dari zona ekonomi ekslusifnya. Kedua pihak telah saling menyerang dengan meriam air, meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya bentrokan militer.