Jumlah korban tewas meningkat di negara bagian Rakhine, Burma barat sementara bentrokan antara warga Budha dan Muslim terus berlanjut.
Pejabat-pejabat negara bagian Rakhine hari Kamis mengatakan sedikitnya 12 orang tewas dalam bentrokan sejak hari Rabu. Mereka memperingatkan jumlah korban tewas sejak aksi kekerasan itu meletus hari Minggu bisa mencapai 50. Mereka mengatakan puluhan lainnya luka-luka dan banyak orang hilang.
Para pejabat Burma hari Kamis juga mengatakan hampir 2.000 rumah kini terbakar habis, berikut delapan rumah ibadah, sejak bentrokan meletus.
Zaw Htay, di kantor presiden, memberitahu VOA pemerintah Burma mengambil tindakan.
Jam malam juga sedang diberlakukan di empat kota di tengah-tengah kekerasan itu – Myebon, Minbya, Kayuk Phyu dan Mrauk Oo.
Bentrokan itu telah menarik perhatian PBB. Dari Rangoon, koordinator PBB Ashok Nigam mengeluarkan pernyataan yang mengatakan PBB "sangat prihatin," dan menambahkan bentrokan itu "telah memaksa ribuan orang, termasuk perempuan dan anak-anak, mengungsi."
Ini adalah kerusuhan terburuk di wilayah itu sejak Juni, ketika bentrokan meluas antara umat Buddha dan Muslim Rohingya mengakibatkan puluhan orang tewas dan puluhan ribu mengungsi.
Para pejabat Burma hari Kamis juga mengatakan hampir 2.000 rumah kini terbakar habis, berikut delapan rumah ibadah, sejak bentrokan meletus.
Zaw Htay, di kantor presiden, memberitahu VOA pemerintah Burma mengambil tindakan.
Jam malam juga sedang diberlakukan di empat kota di tengah-tengah kekerasan itu – Myebon, Minbya, Kayuk Phyu dan Mrauk Oo.
Bentrokan itu telah menarik perhatian PBB. Dari Rangoon, koordinator PBB Ashok Nigam mengeluarkan pernyataan yang mengatakan PBB "sangat prihatin," dan menambahkan bentrokan itu "telah memaksa ribuan orang, termasuk perempuan dan anak-anak, mengungsi."
Ini adalah kerusuhan terburuk di wilayah itu sejak Juni, ketika bentrokan meluas antara umat Buddha dan Muslim Rohingya mengakibatkan puluhan orang tewas dan puluhan ribu mengungsi.