Kekerasan Suku, 53 Meninggal di Papua Nugini

Penjarahan dan pembakaran di Port Moresby, Papua Nugini, 10 Januari 2024. Polisi Papua Nugini mengatakan, 53 orang telah tewas dalam kekerasan antarsuku di dataran tinggi negara itu. (Foto: Ilustrasi via Reuters) ​

Polisi Papua Nugini mengatakan, 53 orang telah tewas dalam kekerasan antarsuku di dataran tinggi negara yang bergejolak itu. Ini merupakan tragedi terbaru, dalam serangkaian kematian massal terkait perseteruan yang telah berlangsung lama.

Komisaris Polisi David Manning pada Minggu (18/2) mengatakan bahwa petugas dan tentara telah mengumpulkan mayat 53 pria.

Mereka diyakini dibunuh di dekat Kota Wabag, 600 kilometer barat laut ibu kota Port Moresby.

Penyebab pasti kematian tersebut belum jelas, namun polisi mengatakan ada laporan terjadinya tembak menembak.

BACA JUGA: Papua Nugini Mungkin Tolak Kesepakatan Kepolisian dengan China

Peristiwa tersebut diduga ada kaitannya dengan konflik antara suku Sikin dan Kaekin.

Klan-klan di dataran tinggi telah saling berperang di Papua Nugini selama berabad-abad, namun masuknya senjata otomatis telah membuat bentrokan menjadi lebih mematikan dan meningkatkan siklus kekerasan.

Polisi menerima video dan foto yang diduga berasal dari lokasi kejadian. Mereka menunjukkan mayat-mayat yang berlumuran darah dan terluka parah tergeletak di pinggir jalan dan bertumpuk di bagian belakang truk bak terbuka. [ns/lt]