Kementerian Pertahanan Inggris, Jumat (26/5) mengatakan dalam kabar intelijen terbaru hariannya mengenai invasi Rusia di Ukraina bahwa selama setidaknya 20 tahun, Rusia telah mengalami “proliferasi kelompok-kelompok paramiliter” dari militer Rusia.
Menurut kementerian itu, “paramiliterisasi” telah meningkat dramatis sejak invasi Rusia terhadap Ukraina, khususnya di Semenanjung Krimea, di mana banyak unit telah diberi “status semiresmi sebagai unit cadangan militer reguler.”
Sergei Aksyonov, kepala daerah Krimea yang diduduki Rusia, digambarkan “berperan penting” dalam menciptakan kelompok-kelompok paramiliter tersebut di daerah itu.
Sekarang Aksyonov kemungkinan besar ingin menjauhkan diri dengan kelompok paramiliter itu. Akan tetapi kementerian Inggris itu mengatakan bahwa ia “kemungkinan besar khawatir” mengenai kemampuan militer untuk mempertahankan Semenanjung tersebut. “Unsur utama garnisun Rusia, Korps Angkatan Darat ke-22,” kata kementerian itu, “sekarang ini sebagian besar ditempatkan di luar Semenanjung dan telah mengalami banyak korban.”
Hari Kamis, para pemimpin pertahanan AS dengan hati-hati menggambarkan perbedaan bahwa meskipun Washington terus mendukung Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia, AS sendiri tidak berperang dengan Rusia.
BACA JUGA: Kelompok Tentara Bayaran Rusia Wagner Mulai Tarik Pasukannya dari BakhmutPada konferensi pers menyusul pertemuan virtual puluhan negara yang mendukung Ukraina secara militer, Menteri Pertahanan Lloyd Austin menanggapi kekhawatiran bahwa kendaraan militer AS, yang dilaporkan digunakan milisi dalam serangannya ke Rusia hari Senin, dapat digunakan sebagai dalih bagi Moskow untuk menyeret langsung AS ke dalam perang.
“Kami tidak berperang dengan Rusia. Ini adalah perjuangan Ukraina. Tujuan kami adalah memastikan kami melakukan semua yang kami mampu untuk memastikan Ukraina berhasil,” kata Austin.
AS telah lama meminta Ukraina agar tidak menggunakan persenjataan AS di dalam wilayah Rusia, kata ketua Gabungan Kepala Staf Jenderal Mark Milley hari Kamis.
“Saya dapat katakan bahwa kami telah meminta Ukraina agar tidak menggunakan peralatan yang dipasok AS untuk serangan langsung ke Rusia,” kata Milley. “Ini adalah perang Ukraina. Ini bukan perang antara AS dan Rusia, ini bukan perang antara NATO dan Rusia.” [uh/ab]