Sebuah organisasi hak asasi manusia mengatakan polisi Vietnam terlibat dalam pelanggaran luas terhadap tahanan, dan bahwa banyak tahanan telah dipukuli, disiksa dan meninggal dalam tahanan.
Dalam laporan 96 halaman yang dirilis hari Selasa (16/9), Human Rights Watch menyoroti puluhan kasus kebrutalan polisi yang banyak terjadi di penjara-penjara di seluruh negeri itu.
Laporan itu mengatakan para tahanan sering ditahan karena pelanggaran ringan, seperti pelanggaran lalu lintas atau pencurian kecil. Dalam banyak kasus, laporan itu mengatakan mereka dipukuli untuk memperoleh pengakuan.
Ketika tahanan meninggal dalam tahanan, polisi sering memberikan apa yang menurut laporan alasan yang tidak jelas atau tidak meyakinkan, seperti bunuh diri atau penyakit yang tidak diderita para tahanan sebelumnya.
Organisasi itu mengatakan petugas yang melakukan pelanggaran serius jarang menghadapi penyidikan serius atau hukuman dan kadang-kadang dinaikkan pangkatnya.
Wakil direktur Human Rights Watch di Asia, Phil Robertson, mengatakan pemerintah Vietnam memiliki "krisis hak asasi manusia dan harus menyelidiki dan mulai meminta pertanggungjawaban polisi yang melakukan pelanggaran."
Organisasi yang berbasis di New York itu juga ingin agar Hanoi memberikan pelatihan yang lebih baik bagi polisi, memasang kamera di sarana interogasi dan penahanan, dan menjamin bahwa para tahanan memiliki akses ke pengacara. Belum ada keterangan apapun dari pemerintah Vietnam mengenai hal ini.