Kelompok HAM berbasis di Amerika, Human Rights Watch (HRW) mengatakan pembatasan perjalanan yang diberlakukan pemerintah Ukraina telah ikut mengakibatkan penundaan serius pengiriman bantuan medis ke kawasan-kawasan di bagian timur negara itu yang dikuasai pemberontak.
Kelompok itu merilis pernyataan, Jumat (13/3), yang mengatakan, penilaian mereka itu didasarkan pada 10 hari wawancara melalui telepon dan tatap muka dengan personel medis dan pasien di Ukraina timur.
HRW mengatakan pembatasan perjalanan merintangi akses warga Ukraina di bagian timur negara itu, yang perlu melakukan perjalanan ke kawasan-kawasan yang dikontrol pemerintah, untuk memanfaatkan layanan-layanan medis yang didanai pemerintah.
Kelompok itu mengatakan, pasien-pasien yang sedang menjalani pengobatan HIV, TBC dan kecanduan obat adalah mereka yang terutama terpengaruh oleh pembatasan itu.
HRW mengatakan pembatasan itu juga mengakibatkan penundaan pengiriman obat-obatan dan alat-alat medis sehingga menimbulkan kekurangan di fasilitas-fasilitas medis.
Juga Jumat (13/3), kantor berita AP mengutip Menteri Luar Negeri Ukraina Yevhen Perebiynis yang mengatakan bahwa Ukraina telah mengajukan permohonan resmi ke PBB untuk menempatkan misi penjaga perdamaian di Ukraina timur.
Separatis pro-Rusia memulai pemberontakan bersenjata di Ukraina timur April tahun lalu. Sejak itu, ribuan orang tewas dalam kekerasan.