Keluarga dari 133 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, berkumpul di Tel Aviv pada Kamis (25/4). Mereka berterima kasih kepada para pemimpin 18 negara atas pernyataan bersama mereka yang menuntut pembebasan segera kerabat mereka.
Sambil membawa bendera, keluarga dari warga asal Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Inggris, Argentina, Kanada dan negara lain, bersikeras bahwa kasus penyanderaan menjadi “krisis kemanusiaan internasional” karena melibatkan orang-orang dari 23 negara. Mereka mendesak para pemimpin dunia lainnya untuk ikut dalam seruan untuk pembebasan semua sandera.
Keluarga sandera juga mengatakan sudah waktunya mengubah kata-kata menjadi tindakan.
BACA JUGA: AS Mulai Bangun Dermaga Bantuan Gaza“Ini saatnya, bukan sekadar membuat pernyataan, bukan sekadar bicara, ini saatnya bertindak,” kata Yossi Schneider, sepupu Shiri Bibas yang diculik bersama kedua anak dan suaminya.
Sebelumnya pada Kamis, Presiden Joe Biden dan para pemimpin lainnya mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan Hamas untuk membebaskan sandera yang ditahan di Gaza.
Langkah tersebut merupakan upaya terbaru untuk memberi tekanan publik guna melanjutkan negosiasi mengenai potensi gencatan senjata dengan Israel. Pernyataan tersebut dikeluarkan Biden dan para pemimpin 17 negara lain, yang warganya hilang atau disandera dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober. [ka/jm]