Keluarga Assange Dapat Ancaman Pembunuhan

Seorang pendukung Julian Assange, dengan poster pendiri WikiLeaks, bergabung dengan pengunjuk rasa lain untuk memblokir jalan utama di depan Pengadilan Westminster Magistrates di London, 2 Mei 2019. (Foto: AP)

Seorang hakim di London, Rabu (11/8), memperluas lingkup naik banding AS yang menentang pemblokiran ekstradisi pendiri Wikileaks Julian Assange dari Inggris. Dia akan mendengarkan tuntutan itu pada akhir Oktober.

Seorang hakim pada Januari lalu memutuskan Assange tidak diekstradisikan ke AS untuk menghadapi tuduhan kejahatan, termasuk melanggar hukum mata-mata. Hakim itu berpandangan kesehatan mental pendiri Wikileaks itu berisiko untuk melakukan bunuh diri.

Assange menghadapi 18 butir tuduhan kejahatan karena melanggar hukum mata-mata dan berkonspirasi dalam peretasan komputer pemerintah AS.

Wikileaks telah menerbitkan sebuah video militer tahun 2010 yang memperlihatkan serangan helikopter Apache di Baghdad tahun 2007 yang menewaskan puluhan orang, termasuk dua staf Reuters. Wikileaks kemudian merilis ribuan dokumen rahasia dan kawat diplomatik.

Pendiri WikiLeaks Julian Assange menyapa para pendukungnya di luar kedutaan Ekuador di London, tempat dia diasingkan sejak 2012. (Foto: AP)

Pertikaian hukum itu dimulai tidak lama setelah Swedia menuntut ekstradisi Assange dari Inggris terkait tuduhan kejahatan seksual. Ketika kalah dalam kasus itu tahun 2012, Assange melarikan diri ke kedutaan Ekuador di London dimana dia tinggal selama tujuh tahun.

Ketika Assange berhasil diseret keluar bulan April 2019, ia dipenjarakan karena melanggar kondisi jaminan Inggris meskipun kasus tuntutan di Swedia sudah dibatalkan.

AS sudah diberi izin untuk naik banding atas keputusan Januari berdasarkan tiga alasan, tetapi pada Rabu (11/8), diminta agar lingkupnya diperluas untuk mengikut-sertakan kembali kajian terhadap bukti pakar yang digunakan untuk mengevaluasi risiko bunuh diri Assange.

BACA JUGA: Hakim Inggris Tolak Jaminan bagi Pendiri WikiLeaks 

Hakim Timothy Holroyde mengungkapkan itu agak menyimpang dari kebiasaan dimana peradilan banding mengkaji kembali bukti dari saksi pakar yang sudah diterima oleh peradilan yang lebih rendah.

Namun peradilan banding kemungkinan dapat memberi penilaian lain, mengingat pakar utama itu tidak memberitahu peradilan bahwa dia mengetahui hubungan Assange dengan pacarnya, Stella Moris.

Berbicara di luar gedung pengadilan pacar Assange, Stella Moris, mengatakan dirinya khawatir dengan keselamatan Assange dan keluarganya sendiri.

Pengacara kedua belah pihak setuju sidang banding itu akan dijadwalkan untuk tanggal 27 dan 28 Oktober mendatang. Assange mengikuti sidang tersebut melalui video, mengenakan kacamata, sebuah masker, dan kemeja putih. [jm/mg]