Setahun setelah kematiannya yang memicu gerakan nasional anti- ketidakadilan ras, kerabat George Floyd bertemu Presiden Joe Biden di Gedung Putih, Selasa (25/5), sementara massa turun ke jalan menuntut keadilan sosial.
Kematian Floyd, warga kulit hitam usia 46 tahun, dengan tangan diborgol dan leher ditekan dengan lutut oleh petugas polisi kulit putih, menjadi wajah gerakan nasional melawan kebrutalan dan bias polisi dalam sistem peradilan pidana Amerika.
Kata-katanya saat sekarat, "Saya tidak bisa bernapas," bergema sebagai slogan dalam demonstrasi jalanan yang mengguncang Amerika dan dunia musim panas lalu di tengah-tengah epidemi virus corona.
Puluhan demonstran memenuhi jalan-jalan di Kota New York, dan demonstrasi juga terjadi di berbagi kota di Amerika untuk menunjukkan dukungan.
Pendahulu Biden, Donald Trump dari Partai Republik, secara luas dikecam karena retorika politik yang dinilai memicu ketegangan rasial yang meningkat setelah kematian Floyd.
Kerabat Floyd menggunakan kesempatan perjalanan mereka ke Washington pada peringatan kematian itu untuk melobi Biden dan Kongres agar mengesahkan undang-undang yang menjamin perlakuan yang adil terhadap minoritas oleh penegak hukum. [ka/ft]