Keluarga Khawatir Perempuan Etiopia yang Ditahan di China Hadapi Hukuman Mati

Nazrawit Abera tampak dalam foto yang dirilis kantor berita Etiopia, Fana Broadcasting.

Kerabat dan keluarga mengkhawatirkan nyawa Nazrawit Abera, seorang perempuan Ethiopia berusia 28 tahun, yang sudah tiga bulan di penjara di China atas tuduhan narkoba.

Menurut Abby Abera, kakak perempuannya pada Desember, Nazrawit, seorang insinyur sipil, terbang dari Addis Ababa ke Beijing untuk mencari peluang kerja dan belajar mengenai bahan-bahan bangunan rumah.

Tetapi ketika dia mendarat di bandara Ibu kota Beijing, petugas menahannya dan memeriksa barang bawaannya. Mereka menemukan lima botol sampo yang diisi dengan kokain. Polisi China menangkap Nazrawit atas tuduhan penyelundupan narkoba, yang diancam hukuman berat di China.

Abby mengatakan kepada VOA, botol-botol itu bukan milik Nazrawit, dan saudara perempuannya setuju membawanya sebagai bantuan kepada seorang teman dari sekolah dasar yang sebelumnya berencana menemani Nazrawit. Ketika ayah teman itu meninggal tak lama menjelang perjalanan, ia diduga meminta Nazrawit untuk membawa botol itu. Menurut Abby, ia mengatakan kepada Nazrawit botol itu berisi sampo Brasil yang mahal.

Abby mengatakan apa yang terjadi selanjutnya menjadi mimpi buruk bagi keluarga. Mereka tidak bisa berbicara dengan Nazrawit dan tidak banyak mengetahui rinciannya dari perwakilan konsulat Etiopia, yang beberapa kali bertemu dengan Abby.

"Kami tidak punya informasi yang mengatakan ia akan dibebaskan. Yang kami tahu dan dengar adalah apa pun yang terjadi akan didasarkan pada hukum China," kata Abby kepada VOA melalui telepon di Amharic. "Jadi kami menduga berdasarkan hukum China, ada kemungkinan dia bisa menghadapi hukuman mati. Ia sedang bersiap-siap untuk sidang di pengadilan. Semua keluarga menghitung setiap detik dan tertekan."

Berdasarkan hukum China, penyelundupan narkoba bisa diancam hukuman mulai dari 15 tahun penjara hingga hukuman mati. [my]