Keluarga dari Dom Phillips pada Minggu (26/6) mengucapkan selamat tinggal kepada jurnalis Inggris itu, yang tewas dibunuh pada awal bulan ini bersama pakar suku asli Brazil Bruno Pereira di Amazon.
Istri Phillips, Alessandra Sampaio; saudara kandung, Sian dan Gareth; saudara ipar, Paul Sherwood; menghadiri pemakaman pria 57 tahun itu di Niteroi dekat Rio de Janeiro.
"Hari ini Dom akan dikremasi di negara yang ia cintai, rumah yang ia pilih," kata Sampaio.
BACA JUGA: Brazil: Tersangka Akui Bunuh 2 Orang yang Hilang di Amazon"Ia adalah orang yang sangat spesial, tidak hanya karena membela apa yang ia yakini sebagai seorang profesional, tapi juga karena hatinya yang baik dan kecintaannya pada kemanusiaan," katanya.
Phillips adalah reporter lepas yang pernah menulis untuk Guardian dan The Washington Post. Ia sedang melakukan riset untuk sebuah buku dalam perjalanannya bersama Pereira, mantan kepala dinas urusan suku asli, FUNAI, yang melacak suku-suku yang terisolasi. Keduanya hilang di Semenanjung Javari yang terpencil pada 5 Juni.
Jenazah mereka ditemukan dari sebuah makam di hutan sekitar 10 hari setelah seorang nelayan yang mengaku membunuh mereka, Amarildo da Costa, memandu polisi Brazil ke tempat kejadian perkara.
BACA JUGA: PBB: Dunia Maya dan Medsos Perburuk Dampak Ujaran KebencianPolisi mengatakan pada awal bulan ini bahwa penyelidikan mereka mengisyaratkan kemungkinan adanya tersangka lain yang terlibat selain Costa, tapi para pelaku pembunuhan kemungkinan bertindak sendiri tanpa ada perintah dari dalang dibalik kejahatan itu. Namun, pernyataan polisi itu ditentang oleh kelompok suku asli, UNIVAJA.
Keluarga Phillips mengatakan akan terus mengawal penyelidikan dan menuntut keadilan. [vm/pp]