Keluarga Warga Jepang yang Diculik oleh Korut Minta Bantuan Lewat Dubes AS

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (tiga dari kanan) menerima petisi dari Shigeo Iizuka (tengah), pemimpin sekelompok keluarga Jepang yang diculik Korea Utara, di dampingi Sakie Yokota (sebelah kirinya) ibu dari Megumi Yokota, salah seorang korban penculikan Jepang dan anggotanya di kediaman resmi Abe di Tokyo, Jepang, 30 Maret 2018. (Foto: dok).

Keluarga-keluarga warga Jepang yang diculik oleh Korea Utara beberapa dekade lalu, telah meminta duta besar Amerika untuk Jepang agar mendesak Presiden Donald Trump untuk membahas berbagai cara untuk memulangkan orang-orang yang mereka cintai dalam pertemuannya dengan pemimpin Korea Utara.

Trump mengatakan dia berharap akan bertemu dengan Kim Jong-un pada bulan Mei atau awal Juni. Pyongyang baru-baru ini menunjukkan minat akan pertemuan itu.

Para keluarga korban penculikan sangat mengharapkan adanya terobosan sementara berbagai persiapan dilakukan agar rencana pembicaraan itu dapat terus bergerak maju.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan mengunjungi Amerika Serikat minggu depan, untuk melakukan pembicaraan dengan Trump.

Duta Besar Amerika untuk Jepang, William Hagerty, Selasa (10/4) mengatakan bahwa masalah ini sangat penting dalam agenda pembicaraan Trump-Abe.

Menurut berbagai klaim Korea Utara kemungkinan telah menculik ratusan orang, tetapi Pyongyang mengakui hanya menculik 13 orang Jepang. Lima orang yang diizinkan untuk mengunjungi Jepang pada tahun 2002 tetap tinggal di sana. Pyongyang mengatakan delapan orang lainnya telah meninggal. [lt]