Pejabat kesehatan China, Selasa (18/2), melaporkan jumlah penderita virus korona yang sudah dikukuhkan mencapai lebih dari 71 ribu orang, dan korban yang meninggal lebih dari 1.800 orang.
Kira-kira 11 ribu dari orang yang terkena virus itu dilaporkan telah sembuh.
Mengutip Reuters, Provinsi Hubei, pusat wabah virus itu, Selasa (18/2) melaporkan 98 orang lagi meninggal. Dengan demikian, menurut Komisi Kesehatan Nasional, jumlah total kematian akibat virus korona di China mencapai 1.868 orang.
Sementara itu, lebih banyak petugas kesehatan tiba untuk membantu sistem medis yang kewalahan sejak virus itu merebak akhir bulan Desember.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Sedunia (World Health Organization/WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, Senin (17/2), data yang dikeluarkan oleh pemerintah China agaknya menunjukkan penurunan kasus infeksi baru. Namun, Tedros mengatakan tren ini “harus ditafsirkan dengan sangat hati-hati.”
Tedros mengatakan wabah virus korona itu “sangat serius, dan bahkan berpotensi terus meluas, kendati hanya di Provinsi Hubei.”
Kata kepala WHO itu, di luar Hubei, epidemi itu hanya berdampak pada sebagian kecil penduduk saja.
Pemerintah Amerika mengatakan telah mengevakuasi lebih dari 300 warganya dan keluarga mereka dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Jepang. Satu penerbangan tiba pada Senin (17/2) pagi di pangkalan angkatan udara Travis di California dan satu pesawat lagi mendarat beberapa jam kemudian di pangkalan udara Lackland di Texas.
Sebanyak 14 orang yang tidak menunjukkan gejala penyakit, tetapi hasil tes menunjukkan positif terkena virus korona. Mereka ikut terbang bersama penumpang lainnya, tetapi duduk terpisah dari penumpang lain. Semua warga Amerika yang kembali itu akan dikarantina lagi selama 14 hari sebelum diizinkan kembali ke rumah masing-masing. [ii/pp]