Kembang Api, Pesta dan Salju Buatan Sambut 2020

Para demonstrans mengacungkan tangan mereka sebagai simbol lima tuntutan geraka pro-demokrasi, saat perayaan malam pergantian tahun di Hong Kong, Rabu, 1 Januari 2020. (Foto: AP)

Kota demi kota dan negara demi negara merayakan tahun baru dan dekade baru dengan kembang api, musik, dan pesta semalam suntuk.

Dilatarbelakangi kembang api di angkasa dan salju buatan di tanah, jam besar yang menjulang tinggi di Kremlin, Moskow, berdentang menandai 2020. Suhu yang tidak biasanya hangat membuat Malam Tahun Baru tidak lagi diselimuti salju putih. Walhasil pemerintah Rusia membuat salju buatan di sekitar Moskow untuk menciptakan suasana Tahun Baru yang tepat.

Pertunjukkan kembang api selama 10 menit juga membahagiakan orang-orang di Dubai. Sementara di Jepang, sejumlah selebriti secara bergiliran memukul lonceng di kuil Budha, suatu tradisi kuno yang masih dilakukan hingga saat ini.

Kembang api juga memeriahkan langit di sebagian Asia dan Pasifik, termasuk di Sydney Harbor, Australia.

Namun pertunjukkan kembang api di beberapa bagian lain di dunia dibatalkan karena kondisi yang sangat kering, yang dikhawatirkan akan memicu kebakaran hutan.

Sebagian negara Asia tidak merayakan Malam Tahun Baru seperti biasa. Demonstran pro-demokrasi di Hong Kong melantunkan nyanyian protes mereka ketika mendekati pergantian tahun. Pihak berwenang membatalkan tradisi menyalakan kembang api karena “alasan keamanan,” menggantikannya dengan pertunjukkan cahaya berwarna-warni yang menyorot gedung-gedung pencakar langit di kota itu.

Di Eropa Barat dan Amerika, para pengunjung pesta dan mereka yang hanya ingin menikmati malam yang tenang di rumah bersiap menyambut pergantian tahun. [em/pp]