Anak perempuan kembar Siam berumur dua tahun yang berhasil dipisahkan dalam operasi maraton selama 17 jam minggu lalu, telah dipertemukan untuk pertama kalinya di rumah sakit Lucille Packard di Universitas Stanford, AS.
Eva dan Erika Sandoval tidur di tempat tidur terpisah dalam kamar yang sama sejak operasi itu. Tapi hari Senin lalu (12/12), orangtuanya serta para perawat di ruang perawatan intensif dengan hati-hati menggendong Erika dan membaringkannya di samping Eva.
“Kami sangat senang melihat kedua anak itu bisa tidur bersama lagi,” kata ibu anak kembar itu, Aida Sandoval.
Dr. Meghna Patel, yang merawat Erika mengatakan kedua anak itu baik-baik saja dan “tidak menunjukkan adanya komplikasi yang berarti.”
Sebelum dipisahkan, kedua anak itu berbagi kandung kemih, liver dan sebagian saluran pencernaan. Keduanya juga punya tiga kaki.
Para dokter berhasil membagi organ-organ yang tadinya digunakan secara bersamaan oleh kedua anak kembar itu, dan kini masing-masing hanya punya satu kaki. Dokter menggunakan kaki yang ketiga itu untuk diambil kulitnya guna menutupi luka-luka bekas operasi. Kedua gadis kecil itu nantinya akan mendapat masing-masing satu kaki palsu, kata dokter.
Satu dari tiap 200.000 kelahiran adalah kembar Siam, kata Pusat Medis di Universitas Maryland. Kira-kira 50 persen dari kembar seperti itu lahir mati, dan 35 persen hanya bertahan hidup satu hari. [isa/sp]