Partai-Partai sayap kanan ekstrem meraih kemenangan dalam pemilihan parlemen Uni Eropa dan secara mencengangkan mengalahkan dua pemimpin negara paling penting dalam blok tersebut: Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Di Prancis Partai Reli Nasional yang dipimpin Marine Le Pen mendominasi jauh dalam perolehan suara sehingga membuat Macron segera membubarkan Dewan Nasional atau parlemen Prancis dan menetapkan pemilihan parlemen baru.
Langkah itu merupakan sebuah risiko politik besar karena partai yang dipimpinnya bisa menderita lebih banyak kekalahan lagi. Sebaliknya Le Pen dengan gembira menerima tantangan baru tersebut.
Pembubaran Dewan Nasional
Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Minggu (9/6) mengatakan dia membubarkan Dewan Nasional dan menyerukan pemilihan parlemen baru setelah partainya menderita kekalahan besar dalam pemilihan di Parlemen Eropa.
BACA JUGA: Jurnalis Prancis Tolak Larangan Mengenakan Hijab untuk Foto Kartu PersDalam pidatonya dari istana kepresidenan Elysee, Macron mengatakan, “saya memutuskan untuk memberi Anda pilihan atas masa depan parlemen kita lewat pemilihan. Maka dari itu, saya membubarkan Dewan Nasional.”
Pemilihan parlemen sendiri akan berlangsung dalam dua putaran, pada 30 Juni dan 7 Juli, tambahnya.
Langkah tersebut diambil ketika proyeksi hasil pemilihan dari Prancis pada Minggu menempatkan partai sayap kanan esktrem National Rally berada di garis depan pada pemilihan parlemen Eropa, mengalahkan partai pimpinan Macron, yang pro-Eropa, menurut hasil lembaga survei Prancis. [jm/rs]