Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyiapkan platform pembelajaran, yang dapat digunakan sebagai materi bagi orang tua dan guru yang mendampingi anak belajar di rumah. Kebijakan terkait kesejahteraan guru PAUD yang tidak lagi mengajar di sekolah, akan segera dikeluarkan Kemendikbud di tengah perebakan virus corona yang mengharuskan anak belajar di rumah.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyiapkan sejumlah platform pembelajaran anak usia dini, yang bertujuan mengakomodir terselenggaranya pembelajaran secara daring yang dapat digunakan orang tua maupun guru. Beberapa yang telah disiapkan adalah konten Sahabat Keluarga, platform online interaktif, serta media sosial, yang dapat menjadi sumber belajar terbuka bagi orang tua dan guru untuk pembelajaran anak usia dini di rumah, satuan pendidikan maupun di masyarakat.
Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Hasbi, platform pembelajaran yang disiapkan diharapkan menjadi sumber informasi belajar dan memfasilitasi terselenggaranya pembelajaran anak didik di tengah perebakan virus corona.
"Pembelajaran online ini bukan untuk anak usia dini, tetapi untuk memberi informasi atau ruang bagi orang tua dan guru, agar dapat memfasilitasi orang tua dan guru untuk melaksanakan pembelajaran kepada peserta didik walaupun mereka berada di rumah. Jadi platform yang saya sampaikan adalah platform untuk guru dan orang tua, sehingga mereka memiliki sumber belajar," kata Muhammad Hasbi.
BACA JUGA: KPAI: Siswa Keluhkan Pembelajaran Berat di Tengah Wabah CoronaKetua Umum Pengurus Pusat Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI), Farida Yusuf, menyarankan setiap orang tua memikirkan dan membuat sebuah kegiatan yang kreatif untuk sarana pembelajaran anak usia dini. Pembelajaran ini kata Farida, tidak harus menggunakan alat peraga yang baru atau mahal, namun dapat memanfaatkan peralatan apa saja yang ada di rumah dan di alam.
"Kita mungkin sepertinya membuatkan suatu aktivitas yang menyenangkan, mungkin di rumah ibunya hari ini mungkin sedang memasak apa, dan alat itu juga bisa kita jadikan sebagai bahan-bahan kepada anak. Umpamanya kita bisa bertanya, tadi mama masak apa dan apa saja yang dipakai untuk masak, itu juga bisa. Tapi memang di sini adalah kebutuhan orang tuanya, yang bagaimana mempunyai ide memberikan pembelajaran apa. Dan juga, alat-alat itu tidak perlu yang dibeli, bisa dengan yang lain-lain yang ada di rumah, alat-alat bekas pun bisa," terang Farida Yusuf.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah, Kementerian Agama, Umar mengatakan, bahwa belajar di rumah bukan memindahkan tugas, beban dan aspek pendidikan secara keseluruhan ke rumah, melainkan bertujuan memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Umar menambahkan, mementum belajar di rumah akibat perebakan virus corona harus menjadi introspeksi pendampingan dan pembelajaran anak, bahwa yang utama adalah oleh orang tua dan di rumah. Umar menegaskan pentingnya pendidikan karakter anak, dibandingkan pembelajaran ilmu pengetahuan semata.
"Sesungguhnya pendidikan usia dini itu yang penting apa toh, melatih karakter itu bukan dengan pelajaran, tetapi dengan permainan-permainan yang isinya ada nilai-nilai kejujuran dan spirit tadi, itu yang penting," kata Umar.
BACA JUGA: Belajar dari Rumah Lewat TVRIKetua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi mengajak orang tua berperan aktif dalam menghadirkan pembelajaran di rumah yang menggembirakan anak. Orang tua kata Seto, harus menjadi sahabat yang baik bagi anak, dan memberikan cinta dan perhatian penuh pada anak di saat seperti ini. Menghadirkan kegembiraan dan hiburan di tengah pembelajaran, dapat menjadi solusi mengatasi kesulitan orang tua mendampingi anak belajar di rumah.
"Para orang tua mohon juga aktif dengan menjadi, istilahnya semacam artis serba bisa. Artinya, ada saatnya menyanyi ya orang tua menyanyi dengan gembira. Ada saatnya mendongeng ya kita juga mendongeng. Ada saatnya mungkin menggambar, mungkin memberikan permainan-permainan, siapa tahu orang tua bisa belajar permaianan sulap sederhana. Intinya adalah, membuat anak betul-betul terhibur," kata Seo Mulyadi.
Kemendikbud Juga Siapkan Kebijakan Bagi Perbaikan Kesejahteraan Guru PAUD Terdampak Corona
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kata Hasbi, juga sedang menyiapkan kebijakan baru terkait kesejahteraan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yang terdampak corona sehingga tidak lagi mendapat insentif dari mengajar di sekolah. Pemerintah kata Hasbi, akan membantu pemenuhan kesejateraan guru PAUD selama masa darurat ini, dan bantuan dalam pelaksanaan pembelajaran di rumah.
Your browser doesn’t support HTML5
"Dalam waktu yang tidak terlalu lama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Nadim Anwar Makarim, akan segera mengumumkan sebuah kebijakan yang diharapkan mampu membantu guru PAUD dalam memenuhi kesejahteraan selama masa kedaruratan Covid, dan membantu melaksanakan pembelajaran di rumah, sehingga kebijakan ini kita harapkan mampu menggerakkan pembelajaran di pendidikan anak usia dini, sehingga walaupun dalam masa kedaruratan pembelajaran dapat tetap berlangsung," tandas Hasbi. [pr/em]