Menyusul gelombang serangan rudal Rusia yang diluncurkan pada Kamis terhadap Ukraina, Kementerian Pertahanan Inggris pada Jumat (10/3) mengatakan bahwa interval antara serangan tersebut kemungkinan besar akan meningkat.
Kementerian mengatakan, Rusia perlu waktu “untuk mengumpulkan sejumlah besar rudal penting yang baru diproduksi dari industri sebelum dapat melancarkan serangan yang cukup besar untuk membuat pertahanan udara Ukraina kewalahan.”
Rusia meluncurkan rentetan serangan rudal di berbagai penjuru Ukraina pada hari Kamis, menewaskan sedikitnya enam orang dan menyebabkan ratusan ribu orang tanpa pemanas dan listrik.
Ini adalah serangan terbesar semacam itu terhadap Ukraina dalam tiga pekan. Pasukan Ukraina mengatakan mereka menembak jatuh 34 dari 81 rudal yang ditembakkan Rusia, jauh lebih sedikit daripada biasanya, serta empat drone buatan Iran.
“Tak peduli betapapun berbahayanya tindakan Rusia, negara dan rakyat kita tidak akan terikat,” kata Presiden Ukraina Volodomyr Zelenskyy dalam pidato hariannya.
Ia juga mengatakan ia bertemu dengan para anggota komite budaya Ukraina untuk membahas “cara-cara memperkuat kapasitas budaya Ukraina untuk berkomunikasi dengan dunia guna memastikan dukungan bagi Ukraina.”
“Diplomasi, jurnalisme, dan budaya adalah tiga bidang yang paling banyak membuat dunia memahami perjuangan kita dan membantu kita,” katanya.
BACA JUGA: Tentara Ukraina Menunggu Dikirim ke Medan "Maut" di BakhmutKementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan-serangan itu merupakan pembalasan atas serangan baru-baru ini di daerah Bryansk, Rusia Barat, yang oleh Moskow diduga dilakukan oleh penyabot Ukraina. Ukraina telah membantah klaim tersebut dan memperingatkan bahwa Moskow dapat menggunakan tuduhan untuk membenarkan peningkatan serangannya.
Moskow mengatakan berhasil menghantam sasaran-sasaran militer dan industri di Ukraina “serta fasilitas energi yang memasok mereka.” Hampir setengah rumah di ibu kota Kyiv tidak memiliki pemanas sebagaimana halnya di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina. Gubernur setempat menyatakan 15 serangan Rusia menghantam kota itu.
Sekitar 150 ribu rumah tidak mendapatkan listrik di wilayah Zhytomyr, Ukraina barat laut. Di pelabuhan bagian selatan, Odesa, pemadaman darurat terjadi karena rusaknya jaringan listrik.
Di antara senjata yang ditembakkan adalah enam rudal jelajah hipersonik Kinzhal, kata juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yurii Ihnat. [uh/ab]