Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), mendorong masyarakat untuk berwisata di dalam negeri untuk menjaga devisa negara di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
“Terutama yang masih punya purchasing power, daya beli, berlibur lah di Indonesia karena ketika bapak-ibu berlibur di luar negeri itu artinya devisa kita bocor, padahal kita perlu sekali devisa,” kata Pejabat Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya dalam kegiatan Temu Media Mingguan Bersama Sandi Uno, Senin (24/6).
Di sisi lain, kata Nia, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dapat menjadi peluang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia dengan menawarkan affordable luxury atau kemewahan yang terjangkau. Juga pelibatan mitra co-branding untuk mempromosikan destinasi pariwisata di Indonesia.
“Ini adalah momen ketika rupiah melemah, ambil wismannya tingkatkan perjalanan domestik, Insyaallah rupiah akan kembali kepada posisi yang stabil nilai tukarnya,” papar Nia Niscaya.
BACA JUGA: Pemerintah: Meskipun Rupiah Melemah, Ekonomi Tetap StabilBerdasarkan data dari penyedia data ekonomi, Trading Economics, kurs Rupiah spot melemah ke Rp 14.420 per dollar pada Rabu (26/6) siang, dari Rp 14,371 sehari sebelumnya. Sepanjang 2024, Rupiah sudah melemah sekitar 8,46 persen. Suku bunga acuan di AS yang masih tinggi, menarik aliran dan mengakibatkan dolar AS terus melambung terhadap mata uang negara-negara berkembang, termasuk rupiah.
Data Trading Economics menunjukkan, nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS mencapai rekor terendah, yaitu Rp 14,800 per dollar pada Juni 1998, satu bulan setelah krisis moneter Asia yang melambungkan nilai tukar rupiah memicu gelombang unjuk rasa dan memaksa Presiden Suharto untuk lengser.
Menambah Konektivitas Penerbangan
Kemenparekraf pada 2024 menargetkan pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 1,25 miliar hingga 1,5 miliar pergerakan dan kedatangan wisatawan mancanegara sebesar 17 juta orang.
Menteri Pariwisata Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan upaya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia akan ditopang dengan menambah konektivitas penerbangan baru dari India, Australia, dan Rusia. Juga peningkatan bandar udara penghubung (hub) penerbangan dari Timur Tengah yaitu Dubai, Doha dan Istanbul.
“...dan juga hub dari Asia Utara, hub utamanya itu adalah Tokyo, Seoul dan Hong Kong. Ini yang ingin kita kembangkan ke depan, mudah-mudahan bisa dieksekusi dengan cepat,” kata Sandiaga dalam Temu Media tersebut.
Menurut Sandiaga, peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Development Index 2024 naik menjadi 22 dari posisi sebelumnya yaitu 32. Namun dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di ASEAN, Indonesia berada di peringkat ke-5 di bawah Vietnam, Thailand, Singapura dan Malaysia.
Perbanyak Event Internasional
Presiden Joko Widodo mengatakan dibandingkan dengan negara lainnya di ASEAN, Indonesia memiliki objek wisata yang masih sangat bagus sehingga langkah terbaik adalah mendatangkan wisatawan mancanegara dalam jumlah yang besar. Hal itu dilakukan dengan menyelenggarakan event-event Internasional berupa konser musik, pertemuan puncak, dan olahraga.
Diakui Jokowi, rumitnya pengurusan perizinan menyebabkan event-event berskala besar seperti konser musik akhirnya diselenggarakan di negara lain seperti Singapura yang justru banyak ditonton langsung oleh warga negara Indonesia.
“Apa yang terjadi kalau kita berbondong-bondong nonton di Singapura? Itu ada yang namanya capital outflow, aliran uang dari Indonesia menuju ke Singapura. Kita kehilangan. Kehilangan uang bukan hanya untuk beli tiket, tapi kehilangan uang Indonesia untuk bayar hotel, untuk makan, transportasi dan lain-lain,” kata Jokowi saat meresmikan digitalisasi layanan perizinan penyelenggaraan event dalam rangka mempercepat proses perizinan di Indonesia, Senin (24/6).
Your browser doesn’t support HTML5
Jokowi mencontohkan dalam perhelatan motoGP di Mandalika, terdapat belasan jenis izin yang harus diurus, padahal event tersebut memiliki dampak ekonomi Rp 4,3 triliun, menyerap 8 ribu tenaga kerja, seribu pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
“Begitu saya tanya bagaimana mengenai perizinan, lemas saya. Ternyata ada 13 izin yang harus diurus, tapi namanya bukan perizinan. Namanya surat rekomendasi. Sebetulnya sama saja, perizinan itu, diganti nama saja, dihaluskan menjadi surat rekomendasi,” ungkap Jokowi.
Digitalisasi proses perizinan, menurut Jokowi, diharapkan mampu memberikan kemudahan pengurusan izin bagi para penyelenggara acara yang memotong birokrasi, biaya murah dan transparan. [yl/ft]