“Milisi dari Republik Rakyat Luhansk (LNR) dan Republik Rakyat Donetsk (DNR) secara resmi diintegrasikan ke angkatan bersenjata Rusia pada 31 Desember 2022,” kata Kementerian Pertahanan Inggris pada Jumat (6/1), dalam pengumuman terbarunya mengenai invasi Rusia terhadap Ukraina yang diposting di Twitter.
Luhansk dan Donetsk diakui internasional sebagai bagian dari Ukraina.
Namun, Rusia “mengklaim LNR dan DNR sebagai bagian intrinsik dari Federasi Rusia menyusul referendum masuknya kedua daerah itu secara tetap ke Federasi Rusia pada September 2022,” kata kementerian itu. Selain itu, Rusia “secara diam-diam mengontrol kedua daerah itu sejak 2014, membentuk Korps Angkatan Darat DNR ke-1 dan Korps Angkatan Darat ke-2 LNR dan mendukung mereka dengan para perwira militer Rusia.”
“Status dan identitas DNR dan LNR kemungkinan besar tetap memecah belah di dalam sistem Rusia. Bahkan sebelum invasi Februari 2022, kedua daerah itu mewakili pengurasan signifikan keuangan Rusia,” kata Kementerian Pertahanan Inggris. “Karena Kremlin sekarang telah terang-terangan menyatakan mendukung mereka, mereka kemungkinan besar akan menimbulkan beban besar dalam bidang politik, diplomatik dan keuangan bagi Rusia yang akan bertahan jauh lebih lama dibandingkan dengan tahap konflik sekarang ini.”
Sementara itu, AS akan mengirimkan 50 kendaraan tempur Bradley untuk Ukraina sebagai bagian dari putaran baru bantuan militer untuk Kyiv, kata dua pejabat pertahanan kepada VOA.
Bradley itu akan dikirim bersama dengan ratusan rudal antitank TOW dan ratusan ribu amunisi, menurut dokumen pemerintah yang dibagikan kepada VOA sebelum pengumuman resmi yang diperkirakan berlangsung pada Jumat (6/1).
BACA JUGA: Foto Satelit Tunjukkan Kehancuran di Bakhmut, UkrainaPresiden AS Joe Biden pertama kali mengumumkan bahwa Bradley akan dicakup dalam paket bantuan baru, suatu pernyataan yang dikukuhkan Pentagon pada Kamis (5/1).
“Ini bukan tank, tetapi pembunuh tank,” kata sekretaris pers Pentagon Brigjen Pat Ryder kepada wartawan. “Ini akan memberikan dorongan yang signifikan untuk kemampuan kendaraan lapis baja Ukraina yang sudah mengesankan, dan kami yakin ini akan membantu mereka di medan tempur.”
Bradely Bowman, direktur senior di Center on Military and Political Power di lembaga kajian Foundation for Defense of Democracies, mengatakan bahwa kendaraan tempur itu merupakan “suatu peningkatan signifikan dibandingkan dengan apa yang telah diberikan AS.”
“Kendaraan Tempur Bradley akan membantu pasukan infanteri mengikuti kekuatan lapis baja yang bergerak cepat, memberi pasukan infanteri perlindungan, kelincahan dan daya tembak tambahan,” kata Bowman.
Jerman dan Prancis pekan ini juga mengumumkan tentang pengiriman kendaraan lapis baja.
Sementara itu Presiden Rusia Vladimir Putin hari Kamis memerintahkan gencatan senjata 36 jam dalam perang di Ukraina untuk memperingati hari Natal Ortodoks. [uh/ab]