Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menyatakan yang menjadi perhatian pemerintah saat ini adalah memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat Indonesia di Amerika menyusul adanya kerusuhan di sebagian wilayah.
Kematian seorang warga kulit hitam dalam tahanan polisi Senin lalu (25/5) telah memicu demonstrasi di puluhan kota di Amerika. Demonstrasi selama enam hari terakhir ini bergulir menjadi aksi penjarahan dan kerusuhan. Jam malam diberlakukan di sedikitnya 40 kota, sementara pasukan Garda Nasional diaktifkan di 23 negara bagian.
Demonstrasi awalnya dipicu oleh aksi kekerasan polisi kota Minneapolis di negara bagian Minnesota ketika menangkap George Flyod, warga kulit hitam berusia 46 tahun, dengan menelikung, membuatnya tengkurap di tanah,memborgol dan menekan lehernya dengan lutut. Derek Chauvin, yang berusia 44 tahun, Jumat lalu (29/5) didakwa melanggar pasal pembunuhan tingkat ketiga dan pembunuhan tidak terencana tingkat dua yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. Jika terbukti bersalah ia menghadapi ancaman hukuman 25 tahun penjara dan/atau denda 40 ribu dolar Amerika.
BACA JUGA: Kekerasan Polisi terhadap Warga Kulit Hitam Picu Kerusuhan di MinneapolisPelaksana tugas juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, Senin (1/6) menjelaskan pihaknya memantau dengan seksama perkembangan yang terjadi di Amerika. Dia menekankan yang menjadi perhatian pemerintah adalah memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat Indonesia di negara adikuasa tersebut.
Menurutnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah menginstruksikan kepada Wakil Duta Besar Indonesia Untuk Amerika Iwan Freddy Harry Susanto dan para konsul jenderal di sana untuk memastikan agar sekitar 142 ribu warga Indonesia di sana tidak menjadi korban demonstrasi dan kerusuhan itu.
"Dengan demikian (mereka) secara aktif berkomunikasi dengan masyarakat kita di berbagai tempat. Juga melalui media sosial, berbagai sarana yang ada dan juga dengan titik-titik di mana komunikasi bisa dilakukan dengan tokoh-tokoh masyarakat yang ada di kalangan masyarakat kita, apakah itu pelajar, mahasiswa, atau mereka yang sudah lama berdomisili di Amerika Serikat," kata Faizasyah.
Secara umum, menurut Faizasyah, masyarakat Indonesia di Amerika Serikat dalam keadaan baik karena mereka mematuhi imbauan dari otoritas setempat. Masyarakat Indonesia yang tinggal di kota-kota yang memberlakukan jam malam memilih untuk tetap diam di rumah dan tidak berkegiatan di luar.
Kalau ada warga Indonesia di Amerika membutuhkan bantuan darurat, kata Faizasyah, kantor-kantor perwakilan Indonesia di sana memiliki nomor telepon hotline yang bisa dihubungi kapan saja.
Your browser doesn’t support HTML5
“Itu yang kita pastikan agar mereka tetap tinggal di tempat dan apabila ada hal-hal yang memerlukan bantuan dari perwakilan kita, ada no. kontak yang hotline yang bisa dihubungi setiap saat. Kepala perwakilan kita secara teratur berkomunikasi dengan masyarakat kita dan juga secara teratur pula melaporkan hasil komunikasi mereka,” kata Faizasyah.
KJRI Chicago Pastikan WNI di Minnesota Aman
Dalam siaran pers yang dilansir di situs resmi Kementerian Luar Negeri pada 29 Mei 2020, Konsulat jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kota Chicago telah berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia yang menetap di kota kembar Minneapolis dan St. Paul di negara bagian Minnesota. Masyarakat Indonesia di kedua kota itu dalam kondisi aman.
KJRI Chicago terus mengimbau semua warga Indonesia tetap mengutamakan keamanan dan menghindari daerah kerusuhan, serta mematuhi anjuran dari pemerintah setempat melalui kanal WhatsApp dan media sosial lainnya.
Berdasarkan data di Kementerian Luar Negeri saat ini, terdapat lebih dari 120 ribu warga Indonesia bermukim di Amerika. [fw/em]