Kena Sanksi Baru, Korea Utara Tetap Menolak Tunduk

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dalam sebuah perayaan untuk para ilmuwan dan teknisi nuklir di Pyongyang, 10 September 2017.

Korea Utara tetap bersikap menantang terkait sanksi terbaru yang dikenakan Dewan Keamanan PBB, dan hari Rabu (13/9) menyatakan akan melipatgandakan upaya untuk menangkal yang disebutnya ancaman invasi Amerika.

Presiden Donald Trump mengatakan sanksi yang disetujui Dewan Keamanan dengan suara bulat itu hanyalah sebuah langkah kecil dari apa yang diperlukan untuk menngendalikan program senjata Korea Utara.

Kementerian luar negeri Korea Utara mengatakan resolusi itu melanggar hak Korea Utara mempertahankan diri dan bertujuan untuk mematikan negaranya dan rakyat Korea Utara melalui blokade ekonomi skala penuh.

“Korea Utara akan melipatgandakan upayanya meningkatkan kekuatan guna menjaga kedaulatan negara dan hak eksistensinya dan untuk menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan dengan menciptakan ekuilibrium praktis dengan Amerika Serikat,” kata pernyataan yang dimuat kantor berita resmi KCNA.

Dewan Keamanan sepakat meningkatkan sanksi terhadap Korea Utara dengan melarang ekspor tekstil dan membatasi impor minyaknya. Resolusi ini dipicu uji coba nuklir keenam dan terbesar Korea Utara bulan ini, yang menurut Pyongyang adalah bom hidrogen. [ds]