Penyintas dan petugas SAR di Jepang Baratdaya kini menghadapi suhu panas ekstrem, yang menjadi kendala lainnya dalam upaya pulih dari longsor yang merusak pekan lalu.
Pihak berwenang semakin khawatir akan penyakit terkait suhu panas sehubungan dengan meningkatnya temperatur hingga 35 derajat Celsius, situasi yang diperburuk oleh rusaknya infrastruktur yang memutus pasokan air dan listrik bagi ratusan ribu warga.
Sedikitnya 155 orang kini dinyatakan tewas akibat bencana tersebut. Longsor itu terjadi setelah hujan amat deras mengguyur seantero kawasan itu selama tiga hari. Lebih dari 70 ribu tentara dan petugas darurat ambil bagian dalam upaya menemukan penyintas lagi.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshide Suga mengatakan kepada pers hari Selasa (10/7) bahwa pemerintah membelanjakan hingga 20 juta dolar untuk memberi bantuan bagi kawasan tersebut.
Bencana tanah longsor ini membuat Perdana Menteri Shinzo Abe terpaksa membatalkan rencana perjalanan ke Belgia, Perancis, Arab Saudi dan Mesir akhir pekan ini. [uh]