Kantor kejaksaan agung Meksiko mengatakan telah melancarkan investigasi kriminal terhadap kepala badan imigrasi negara itu sehubungan dengan kebakaran maut bulan lalu di sebuah fasilitas penahanan imigran.
Menurut pernyataan yang dirilis Selasa malam, kepala Lembaga Imigrasi Nasional (INM) Francisco Garduno tidak mengambil langkah-langkah untuk mencegah kebakaran di fasilitas lembaga itu di kota Ciudad Juarez yang menewaskan 40 migran pada 27 Maret.
Kantor kejaksaan agung mengatakan NIM mengetahui tentang masalah di fasilitas-fasilitas penahanan migran setelah seorang migran tewas dalam kebakaran di pusat penahanan lainnya pada tahun 2020.
Beberapa pejabat tinggi INM juga diselidiki, tetapi pernyataan itu tidak merinci tuduhan yang mereka hadapi.
BACA JUGA: Presiden Meksiko Bersumpah akan beri Keadilan bagi Migran yang Tewas dalam KebakaranSebelumnya hari Selasa, Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan para migran tidak dapat menyelamatkan diri dari kebakaran itu karena para penjaga yang memiliki kunci sel mereka absen.
Lima orang ditahan bulan lalu sehubungan dengan penyelidikan pembunuhan terkait kebakaran setelah rekaman video pengawas menunjukkan para sipir tidak melakukan apa pun untuk membantu para migran melarikan diri dari api yang melalap sel mereka.
Ciudad Juarez adalah daerah penyeberangan utama bagi para migran atau pencari suaka yang ingin memasuki AS.
Korban tewas dan cedera berasal dari Guatemala, Honduras, El Salvador, Venezuela, Kolombia dan Ekuador, dengan warga Guatemala sebagai migran terbanyak, menurut kantor jaksa agung.
Pihak berwenang mengatakan seorang migran diduga menyulut kebakaran itu. [uh/ab]