Intelijen Amerika Serikat menunjukkan bahwa Presiden China Xi Jinping telah menginstruksikan militer negaranya agar "bersiap pada 2027" untuk menyerang Taiwan. Namun, Direktur CIA William Burns mengatakan, Xi mungkin kini meragukan kemampuannya melakukan itu mengingat pengalaman Rusia dalam perangnya dengan Ukraina.
Burns, dalam wawancara televisi yang ditayangkan pada Minggu (26/2), menekankan bahwa Amerika Serikat harus menganggap "sangat serius" keinginan Xi untuk mengendalikan Taiwan bahkan jika konflik militer tidak bisa dihindari.
“Kami tahu, seperti yang telah diketahui umum, bahwa Presiden Xi telah menginstruksikan PLA, pimpinan militer China, agar bersiap pada 2027 untuk menyerang Taiwan. Tetapi itu tidak berarti bahwa dia memutuskan akan menginvasi pada 2027 atau tahun lainnya," kata Burns dalam acara TV CBS "Face the Nation."
BACA JUGA: China Kecam Kunjungan Pejabat Pentagon ke TaiwanTaiwan telah menerima banyak dukungan dari pejabat-pejabat Amerika Serikat untuk status demokrasi pulau tersebut di tengah meningkatnya unjuk kekuatan yang dilakukan oleh China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.
Presiden Joe Biden mengatakan bahwa pasukan Amerika Serikat akan membela Taiwan jika China mencoba menyerang. Gedung Putih mengatakan kebijakan AS tidak berubah bahwa Washington ingin melihat status Taiwan diselesaikan secara damai. Masih belum diketahui apakah pasukan Amerika Serikat akan dikirim sebagai tanggapan atas serangan China.
Dalam wawancara pada Minggu, Burns mengatakan dukungan Amerika Serikat dan sekutu Eropa bagi Ukraina setelah invasi yang dilancarkan Presiden Rusia Vladimir Putin ke negara itu mungkin bertindak sebagai pencegah potensial bagi pejabat China untuk saat ini, tetapi mengatakan risiko kemungkinan serangan terhadap Taiwan tampaknya meningkat lebih kuat. [ka/rs]