Kepala CIA Pakistan Ditarik dari Islamabad

Direktur CIA Leon Panetta memutuskan menarik kepala stasion CIA di Islamabad setelah identitasnya terungkap.

Penarikan mundur kepala CIA ini menyusul adanya ancaman untuk membunuhnya, setelah namanya terungkap dalam gugatan hukum Pakistan.

Badan Inteljen Amerika CIA telah menarik mundur kepala CIA dari Islamabad menyusul adanya ancaman-ancaman untuk membunuhnya, setelah namanya terungkap dalam gugatan hukum Pakistan.

Identitas kepala stasiun CIA tersebut terungkap pekan ini dalam sebuah gugatan hukum oleh seorang pengacara Pakistan, atas nama klien yang merupakan keluarga beberapa orang yang tewas dalam serangan pesawat tanpa awak yang diduga milik Amerika. Gugatan hukum tersebut menyebut nama Direktur CIA Leon Panetta dan Menteri Pertahanan Robert Gates sebagai bagian dalam kasus itu.

Para pejabat Amerika tidak pernah berkomentar atas serangan pesawat tanpa awak tersebut, selain mengatakan bahwa mereka merupakan bagian tak terpisahkan dalam perang melawan teroris Al Qaeda, yang menggunakan kawasan kesukuan Pakistan sebagai pangkalan strategis. Laporan-laporan media mengatakan Kepala CIA di Islamabad memainkan peranan kunci dalam program serangan pesawat tanpa awak, dan bekerja sebagai penghubung utama badan mata-mata Pakistan, the Inter-Services Intelligence Agency atau ISI.

Juru bicara CIA George Little yang juga berbicara dengan berbagai outlet media hari Jumat, tidak mengkonfirmasi perincian kasus itu, tetapi mengatakan “kepala stasiun CIA menghadapi berbagai resiko besar… dan keamanan mereka merupakan prioritas utama bagi CIA, khususnya ketika ancaman berada di ambang pintu”.

Perkembangan tersebut terjadi selagi sedikitnya 24 orang tewas hari Jumat, dalam tiga serangan pesawat tanpa awak yang diduga milik Amerika di daerah Khyber, di Pakistan utara.

Serangan di daerah itu jarang terjadi, tetapi kawasan itu merupakan pangkalan kelompok militan lokal – Lashkar e-Islami, yang bersekutu dengan Taliban Pakistan. Sehari sebelumnya, para pejabat Pakistan mengatakan serangan misil Amerika lainnya di daerah itu menewaskan tujuh tersangka militan.