Pemimpin oposisi Belarus yang diasingkan, Svetlana Tikhanovskaya, mengingatkan bos tentara bayaran Rusia Yevgeny Prigozhin bahwa Presiden Alexander Lukashenko dapat mengkhianatinya. Ia dapat mengingkari janjinya meskipun menawarkan perlindungan setelah pemberontakan Wagner di Rusia batal. Namun, hal yang sama juga bisa terjadi pada Lukashenko.
"Mereka bukan sekutu. Mereka tidak bisa saling percaya," kata Tikhanovskaya kepada AFP dalam wawancara di Brussel, Rabu (28/6).
"Setiap saat Lukashenko bisa mengkhianati Prigozhin, Prigozhin bisa mengkhianati Lukashenko."
Lukashenko pada Selasa (27/6) mengatakan Prigozhin telah terbang ke Belarus menyusul kesepakatan yang dia mediasi untuk menghentikan aksi pemberontakan bersenjata Wagner. Pemberontakan itu menjadi tantangan terbesar bagi pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Tikhanovskaya, yang mengklaim kemenangan saat melawan Lukashenko dalam Pemilihan Presiden 2020, mengatakan masih banyak yang tidak jelas tentang kesepakatan tersebut.
Namun, dia bersikeras langkah Lukashenko untuk membantu pendukung utama Putin itu bertujuan untuk menyelamatkan rezimnya sendiri di Belarus.
BACA JUGA: Prigozhin Tiba di Belarus, Barat: Pemberontakan Wagner Ungkap Kelemahan Putin"Dia tidak bertindak hanya untuk menyelamatkan muka Putin, atau untuk menyelamatkan Prigozhin, atau tidak membiarkan perang saudara terjadi di Rusia," katanya.
"Dia hanya peduli tentang kelangsungan hidup pribadinya karena Lukashenko tahu bahwa jika kekuatan di Rusia direbut, Lukashenko yang akan menjadi (korban) berikutnya."
Kepala oposisi tersebut, yang suaminya dipenjara di Belarus, mengatakan jika Prigozhin dan para pasukan Wagnernya bergerak secara massal ke Belarus, maka hal itu dapat mengancam Eropa.
"Kehadiran Prigozhin sendiri atau kelompok Wagner di wilayah kami menciptakan ancaman bagi rakyat Belarus, dan kemerdekaan kami," katanya. "Selain itu, kehadirannya mungkin menimbulkan ancaman bagi Ukraina dan juga tetangga barat kita."
Pemerkosa dan Pembunuh
Prigozhin, mantan sekutu Kremlin dan kontraktor katering, membangun tentara swasta terkuat Rusia dan merekrut ribuan tahanan untuk bertempur di Ukraina.
Tikhanovskaya mengecam penggambaran Lukashenko sebagai "pembawa damai" setelah dia konon membantu menyelesaikan krisis.
Dia memperingatkan Prigozhin dapat menggunakan pasukan Wagner untuk lebih menindak perbedaan pendapat setelah kampanye penindasan yang brutal sejak pemungutan suara 2020 yang disengketakan.
"Inilah orang yang membawa pemerkosa dan pembunuh ke tanah kami," kata Tikhanovksaya.
"Apa yang akan dilakukan orang-orang ini di negara kami? Itulah pertanyaan besarnya. Bagaimana mereka akan bersikap."
BACA JUGA: Sekutu NATO di Eropa Timur Sebut Pasukan Wagner di Belarus Picu MasalahKurang Perhatian
Tikhanovskaya mengkritik "kurangnya perhatian" Barat terhadap situasi di Belarus karena negara itu semakin jatuh di bawah kekuasaan Moskow setelah Putin mendukung Lukhashenko.
Dia mengatakan kegagalan komunitas internasional untuk bereaksi keras terhadap Rusia yang memindahkan senjata nuklir ke Belarus membuat Moskow dan Minsk semakin berani.
"Kami masih menunggu respons penyebaran senjata nuklir di wilayah kami," katanya.
"Ketika dunia diam tentang momen penting seperti itu, hal itu dianggap oleh para diktator sebagai kelemahan."
Uni Eropa sudah lebih dari setahun menjatuhkan sanksi pada rezim Belarus atas perannya membantu invasi Moskow ke Ukraina.
Blok tersebut sebelumnya telah menghujani Minsk dengan serangkaian sanksi berulang atas tindakan keras atas penindasan brutal terhadap protes.
Negara-negara anggota Uni Eropa telah menawar langkah-langkah baru selama berbulan-bulan tetapi tidak dapat menyepakatinya.
Tikhanovksaya mengatakan kedatangan Wagner di Belarus dapat memberikan dorongan baru untuk tindakan hukuman lebih lanjut terhadap rezim tersebut.
"Sekarang penjahat disambut oleh Lukashenko," katanya. [ah/rs]